Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Redaksi
Sabtu, 13 Maret 2021, 14:07 WIB
Last Updated 2021-12-21T16:06:29Z
Lifestyle

Jika Stress Bayi Dapat Buang Air Besar di Dalam Kandungan

Tendangan bayi hanyalah salah satu aktivitas pada bayi selama di dalam kandungan. Bayi aktif bergerak seperti berputar, makan, mengisap jempol, tidur, mendengar, bahkan mengeluatrkan urin dan meminumnya.

Janin diberi makan melalui plasenta dan tali pusar. Plasenta menyediakan nutrisi dan oksigen untuk janin. Umumnya manusia umur berapapun itu pasti akan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), lalu apakah bayi dalam kandungan juga mengalami hal yang sama? Bagaimanakah caranya?

Jawabannya iya, bayi memang buang air kecil di rahim ibu mereka selama kehamilan. Setelah trimester pertama, embrio kini telah tumbuh menjadi janin. Janin tersebut mulai menyerupai bentuk manusia dan telah memiliki beberapa organ tubuh dasar. Pembentukan dan pembuangan urin juga terjadi.

Begin Before Birth menuturkan bayi yang belum lahir mulai mengeluarkan air seni pada usia 10 minggu. Bayi di dalam rahim minum dengan cara menelan cairan ketuban dan buang air kecil di dalam rahim. Namun yang perlu diketahui urin yaang terbentuk dan dibuang oleh janin, sangat berbeda dari urin yang manusia dewasa. Urin janin tidak memiliki warna atau bau karena bayi belum mencerna makanan eksternal. Sehingga air seni bayi yang belum lahir masih steril ya sobat garuda.

Diambil dari berbagai sumber bayi umumnya buang air besar pertama kali dalam 24 jam setelah dilahirkan. Pup pertama bayi disebut sebagai mekonium. Biasanya mekonium berwarna hijau gelap, sangat lengket, dan kental. Mekonium terdiri dari sel, lanugo dan cairan amnion yang semuanya ditelan janin di dalam rahim.

Selama di dalam perut, plasenta juga melakukan penyaringan yakni membuang 'sampah' temasuk pup bayi ke tubuh ibu, sehingga bayi di dalam kandungan tidak BAB. Namun, dalam beberapa kasus, bayi di dalam kandungan juga bisa buang air besar mengeluarkan mekonium. Ia bisa BAB sebelum atau menjelang persalinan tapi belum diketahui dengan jelas penyebabnya.

Namun salah satu penyebab bayi BAB dalam janin seperti yang diungkapakan dalam alodokter.com kondisi ini dapat terjadi jika bayi mengalami stress. Kenapa bayi bisa stres? Ini beberapa penyebabnya:

  • Kehamilan sudah lebih dari 40 minggu.
  • Proses persalinan normal yang sulit atau lama.
  • Ibu hamil memiliki penyakit tertentu, seperti hipertensi atau diabetes.
  • Bayi kekurangan oksigen karena bunda mengalami stress atau banyak pikiran.
  • Gangguan perkembangan bayi dalam kandungan.

Jika feses dikeluarkan dalam rahim, feses akan bercampur dengan air ketuban dan berisiko terhirup oleh bayi yang secara medis disebut aspirasi mekonium. Akibatnya, bayi bisa mengalami gangguan pernapasaan saat ia lahir.

Untuk mencegahnya, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan sebisa mungkin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan secara berkala, terlebih kalau Bumil memiliki kondisi medis tertentu, seperti hipertensi atau diabetes.

Selain itu, Bumil juga wajib menerapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok dan jauhi paparan asap rokok. Sebab, asap rokok yang terhirup dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan aliran oksigen yang ujung-ujungnya berisiko membuat bayi mengalami stres dalam kandungan.

Penulis : Augesti Giovani