Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Redaksi
Rabu, 17 Maret 2021, 11:13 WIB
Last Updated 2021-12-21T16:06:28Z
Nasional

KNKT: Ikuti Google Maps Bikin Kecelakaan

Foto : Istimewa

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, teknologi digital seperti Google Maps memang kadang kali membuat kecelakaan. Terutama untuk kendaraan berbadan besar seperti bus atau mobil. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan, untuk itu, pemanfaatan teknologi seperti Google Maps harus disikapi dengan baik. Ini supaya tidak lagi terjadi kejadian seperti kecelakaan maut di Tanjakan Cae Sumedang.

"Karena ikuti Mbah Google, masuk jalan kecil, jalanannya turunan tajam sehingga terjadi beberapa kecelakaan," kata dia dalam diskusi virtual Kampanye Kolaboratif Yuk Selamat Bersama, Rabu, 17 Maret 2021.

Di sisi lain, Soerjanto mengaku telah meminta Google Maps untuk memblokade atau menutup dalam tampilan arahan petanya jalan-jalan kecil yang memang tidak bisa dilalui kendaraan berbadan besar.

"Ini kami sudah kerja sama dengan Google untuk jalan-jalan seperti itu di blok saja, tidak jadi alternatif. Memang yang kemarin itu jalannya kecil untuk bus sebesar itu, turunnya panjang, memang membahayakan," ucapnya.

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat menetapkan sopir bus berinisial YA jadi tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang menewaskan 29 orang penumpang.

Meski ditetapkan tersangka, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan, penyidikan kasus itu dihentikan dengan status SP3 karena tersangka turut meninggal dalam peristiwa tersebut.

"Penetapan tersangka sopirnya kita kenakan Pasal 310 (Undang-Undang Lalu Lintas), tapi karena sopirnya meninggal dunia, kita SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)," kata Eddy di Bandung, Jawa Barat, Senin, 15 Maret 2021.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan diduga bus tersebut mengalami rem blong sesampainya di lokasi kecelakaan. Adapun di sekitar lokasi kecelakaan di Jalan Alternatif Malangbong-Wado itu memang memiliki kontur jalan menurun panjang. Selain itu kecelakaan pun terjadi di saat hujan lebat mengguyur wilayah itu.

"Penyebabnya sejauh ini belum diketahui, cuma di awal informasi penyebabnya yakni rem blong. Dengan info awal tersebut, dari Ditlantas dan Satlantas Sumedang itu melakukan penyelidikan," kata Erdi.

Peristiwa itu sendiri menelan korban jiwa sebanyak 29 orang meninggal dunia. Rinciannya sebanyak 27 orang meninggal di lokasi, dan dua orang meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit.