Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Redaksi
Senin, 15 Maret 2021, 14:25 WIB
Last Updated 2021-12-21T16:06:29Z
Lifestyle

Mengetahui Kepribadian Seseorang Lewat Gaya Bicaranya

Setelah sebelumnya garudapost telah membahas tentang mengetahui karakter dari sosial media dan film favorit, kini kami akan membahas tentang memahami karakter dari gaya bicaranya. Semoga dengan artikel ini dapat bermanfaat dan membantu kamu untuk lebih memahami seseorang ya sobat.

Setiap individu memiliki kepribadian dan sifatnya masing-masing. Ada orang yang memiliki kepribadian terbuka, suka bergaul dan ada pula yang tertutup serta penyendiri. Seperti yang sudah dibahas di atas, banyak cara mengetahui kepribadian seseorang bahkan tak terkecuali dengan cara bicara yang digunakan berkomunikasi sehari-harinya. Meski memang tidak selalu akurat, namun tak ada salahnya untuk dicoba sebagai pengalaman baru dan referensi semata.

Dirangkum dari berbagai sumber, ini beberapa cara mengetahui sifat seseorang dari caranya bicara :

1. Bicara Dengan Suara Pelan

Beberapa penelitian psikologis mengungkapkan bahwa orang-orang yang sering bicara dengan suara pelan bahkan hampir tidak terdengar, memiliki masalah dengan kepercayaan diri. Ketika di keramaian mereka sering minder atau merasa rendah diri sehingga merasa lebih baik memelanka suara. Hal ini membuat pemilik suara pelan sulit untuk bergaul. Biasanya suara pelan mereka dibarengi dengan gestur kepala menunduk dan sikap malu-malu.


2. Bicara Dengan Lantang / Keras

Ada dua karakter menggambarkan orang yang berbicara dengan lantang ini. Orang yang kerap bicara dengan suara lantang atau keras, entah itu dalam tempo lambat atau cepat, biasanya adalah orang yang ingin mendominasi atau memimpin. Seringkali orang yang bicara dengan suara lantang adalah tipe yang tegas.

Namun bisa juga sebaliknya, bagi orang yang suka bicara lantang adalah sosok yang ingin mencari perhatian dan haus pujian atau dukungan dari orang sekitar.


3. Bicara Dengan Tempo Lambat

Orang yang bicara dengan tempo lambat memang seringkali memberi kesan tidak cerdas dan membosankan karena tak sabar menunggunya selesai bicara. Namun beberapa osumber mengatakan  orang yang berbicara lambat justru adalah orang yang pemikir dan cerdas. Mereka tidak buru-buru dalam menyampaikan maksud dan pemikirannya.


4. Bicara Dengan Cepat

Orang yang sering bicara secara cepat atau tempo yang tergesa-gesa biasanya adalah orang yang pelupa dan terburu-terburu. Orang ini seringkali tak punya waktu banyak untuk bicara. Selain karena sibuk hal itu juga karena ia mudah lupa akan topik pembicaraannya.

Jika ada yang memotong pembicaraannya saat ia berbicara maka tak jarang ia akan lupa dengan apa yang ingin diucapkannya tadi. Sehingga ketika memiliki kesempatan untuknya bicara, ia berusaha secepat mungkin menyampaikan pendapatnya. Berbicara dengan cepat seringkali membuat apa yang dimaksud oleh orang ini jadi tidak tersampaikan dengan baik.


5. Bicara Dengan Sarkas / Kasar

Pasti setidaknya satu diantara teman kamu ada yang seperti ini. Bagi orang yang sudah mengenalnya dengan baik mungkin sudah tidak kaget bahkan tak jarang akan menjadikannya sebagai bahan lelucon. Namun tentu bagi yang baru-baru bertemu dengannya pasti berpikir mereka adalah orang yang kasar dan pemarah.

Berdasarkan penelitian dari university of california san francisco, orang yang sering berkata-kata sarkas dan kasar ternyata memiliki mental dan fungsi otak lebih baik dibanding mereka yang tak pernah menerima kata-kata kasar atau berkata sarkas. Bukan hanya itu, orang sarkas memiliki kepribadian yang terang-terangan, apa adanya dan biasanya memiliki karakter kuat dan dominan.


6. Bicara Dengan Lembut

Kebalikan dari orang yang bicara sarkas, orang-orang yang bicara dengan kata-kata lembut biasanya terlalu khawatir dengan apa kata orang. Ia berusaha menunjukkan citra baik sehingga tak ada cela, namun sebenarnya punya maksud tersembunyi. Bisa jadi maksud itu baik, tapi bisa juga buruk. Faktor seperti ekspresi wajah dan kebiasaan lainnya juga perlu dipertimbangkan.


Penulis : Augesti Giovani