Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Redaksi
Selasa, 02 Maret 2021, 14:50 WIB
Last Updated 2021-12-21T16:06:37Z
DaerahPeristiwa

Rubuhnya 4 Juta Meter Kubik Kuba Lava Sinabung

Karo - Kubah lava Gunung Sinabung yang mencapai 4 juta meter kubik dilaporkan rubuh saat gunung merapi dengan mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl), erupsi meluncurkan guguran awan panas.





Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung mengatakan, lava yang membentuk kubah di sekitar Gunung Sinabung, hanya sebagian yang rubuh akibat meningkatnya aktivitas gunung tersebut.

"Berdasarkan pemantauan kita melalui satelit, belum semua kubah lava itu rubuh. Kita masih melakukan pemantauan. Gunung Sinabung masih tertutupi guguran awan panas," ujar Armen Putra, Selasa (2/3/3021).

Armen menyampaikan, aktivitas Gunung Sinabung semakin meningkat. Status gunung merapi itu masih berada di Level III (siaga). Meski demikian, masyarakat diminta mengantisipasi tingginya aktivitas Sinabung.

Armen Putra mengatakan, pagi ini Gunung Sinabung sudah 3 kali meluncurkan guguran awan panas.


Kejadian pertama terjadi sekitar pukul 07.00 WIB dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Timur Tenggara, dengan Amplitudo:120 mm durasi:272 detik arah angin Selatan - Barat.

"Erupsi kedua sekitar pukul 07.11 WIB dengan jarak luncur 3.000 meter ke arah Timur Tenggara dengan amplitudo:120 mm durasi 243 detik arah angin Timur - Barat," kata Armen Putra.

Sedangkan untuk guguran awan panas ketiga terjadi sekitar pukul 07.15 WIB, jarak luncur  4.500 meter ke arah Tenggara Timur dan tinggi kolom abu 5000 meter, dengan amplitudo:120 mm durasi:485 detik. 

"Awan panas dibawa angin mengarah Selatan - Barat," jelas Armen Putra.


Armen mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk tetap menjauhi zona merah yang berada di kawasan kaki Gunung Sinabung. 


Daerah larangan itu sangat beresiko bagi masyarakat dari segala bentuk aktivitas. Masyarakat tidak boleh berada di zona merah.


Warga tidak direkomendasikan beraktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, persisnya dalam radius 3 km dari puncak gunung.


Kemudian, untuk radius sektoral 5 km pada sektor Selatan - Timur, dan 4 km untuk sektor Timur - Utara. Masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.


Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanis yang lebat agar tidak roboh. 

Masyarakat yang bermukim di dekat sungai - sungai juga diminta agar tetap mewaspadai bahaya lahar.