SMSI

SMSI
Rabu, 16 Februari 2022, 14:14 WIB
Last Updated 2022-02-16T09:05:34Z
Daerah

Ikan di Sungai Lae Renun Tanah Pinem Mendadak Mati

Ikan dan Air dari sungai Lae Renun (foto/istimewa)

DAIRI, Sidikalang -nduma.id

Ikan di Sungai Lae Renun Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara mendadak mati, Selasa (15/2/2022).

Warga yang mengetahui langsung memanen ikan-ikan yang terlihat di permukaan dan terdampar.

Bupati Dairi, melalui Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang mengaku sudah menerima laporan dari masyarakat Desa Mangan Molih dan Desa Renun terkait banyak Ikan mati di aliran sungai itu. 

"Sudah dengar kabar semalam itu, kita sudah di perintahkan Pak Bupati mencari tau penyebabnya," kata Robot di tanya nduma.id Rabu (16/2/2022).

Kadis  Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang. (Foto/Rudi).

Pihaknyapun sudah melakukan komunikasi dengan Camat Tanah Pinem.

Diduga ada longsor atau curah hujan tinggi di hulu sungai yang menyebabkan air di hilir keruh berlumpur dan berpasir.

Curah hujan tinggi atau longsor di hulu diduga menyebabkan proses upwelling atau pengadukan massa di dasar air kepermukaan, mengakibatkan tingginya kekeruhan air.

Upwelling juga menyebabkan penurunan PH air. 

PH air yang rendah, dan tingginya kekeruhan mengakibatkan kurangnya kecerahan sehingga sinar matahari untuk proses fotosintesis oleh fitoplankton serta tumbuhan air tidak maksimal, akibatnya kandungan oksigen terlarut juga turun. 

"Ini mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2, sementara ikan jenis Jurung, atau Thor Sp, memerlukan media air yg bersih dan bebas dari lumpur," kata Robot.

Ini dikatakan penyebab  ikan mati.

Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada April 2020 lalu.

Saat itu penyebab kematian ikan karena tingginya curah hujan di sungai renun dan bencana alam longsor.

Hasil investigasi dan uji fisik terhadap ikan jurung dan air yang dilihat secara kasat mata, pada tubuh ikan mulai dari insang, dan pencernaan ikan ditemukan banyak pasir, tanah dan lumpur.

Tidak ada ditemukan bau bahan kimia seperti yg dicurigai karena limbah ataupun racun.

Sungai renun merupakan sungai arus deras dan besar. 

Jika terkena racun atau limbah, mesti dalam jumlah yang sangat besar, dan jika dalam jumlah besar akan bisa dilihat secara kasat mata perubahan pada permukaan air Lae renun.

Air dan ikan mati sudah diambil sebagai sample untuk disampaikan kepada dinas lingkungan. (nd1).