SMSI

SMSI
Kamis, 23 Juni 2022, 23:26 WIB
Last Updated 2022-06-24T02:02:11Z
Dairi

Kejari Dairi "Pertanyakan" Proyek Pengadaan Bibit Kopi Dinas Pertanian Senilai 1,6 Miliar

Gedung Kejaksaan Negeri Dairi. (Foto/Rudi)

DAIRI, Sidikalang - nduma.id

Proyek Pengadaan bibit Kopi di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi Sumatera Utara di pertanyakan Kejaksaan Negeri Dairi.

 

Pasalnya sejumlah ASN di dinas itu di panggil ke kantor Kejaksaan Negeri Dairi, katanya terkait soal Proyek 1,6 Miliar.

 

"Betul bg, ada dipanggil," kata Kasi Intel Kejari Dairi, Erwinta Tarigan kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

 

Ditanya berapa orang ASN yang di panggil, Erwinta masih sungkan.

 

"Ia bg. Ada memang dipanggil hanya jumlah berapa orang yang dipanggil aku kurang tau," sebutnya melalui WhatsApp.

 

Ditanya lagi apakah terkait Proyek Pengadaan Bibit Kopi di Dinas Pertanian, Kasi Intel membenarkan.

 

"Sesuai kok dengan berita yang sudah ada," katanya.

 

Informasi yang berkembang proyek ini dalam pantauan Aparat Penegak Hukum.


Sebelumnya Kasat Reskrim Polres Dairi melalui Kanit Tipikor IPDA  T. Panggabean  mengaku pihaknya hanya menangani 1 dugaan kasus korupsi dana desa di Kecamatan Gunung Sitember.

 

Kasus ini tahun 2019 lalu dan menunggu tahap dua satu di kejaksaan Negeri Dairi.

 

"Kalo soal kopi tahun 2021 enggak ada, masih yang ada dana desa di Kecamatan Gunung Sitember," kata Kanit Tipikor Polres Dairi, Kamis, 9 Juni 2022 lalu.


Tahun 2021 lalu, Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan perikanan Kabupaten Dairi menganggarkan dana sebesar 1.659.900.000 Miliar untuk pengadaan bibit kopi.

 

Data di himpun nduma.id bibit kopi ini di bagikan kepada 43 kelompok tani yang tersebar di 15 kecamatan, totalnya 301.800 bibit kopi.

 

Sebelumnya, 9 Juni 2022 lalu, Kabid Perkebunan di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan perikanan Kabupaten Dairi, Dodi Tumanggor sempat ditanyai wartawan soal ini, Dia mengatakan proyek itu sudah selesai di kerjakan.


Dia juga mengaku baru menjabat sebagai kabid sehingga tidak begitu tau persis proses pelaksanaannya. (nd1).