Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Kamis, 23 Juni 2022, 12:22 WIB
Last Updated 2022-06-23T16:51:06Z
Dairi

Soal Pupuk di Duga Palsu, Polisi Ambil Keterangan Anggota DPRD Dairi

Bona Sitindaon (Kanan Kemeja Batik) saa ditemui wartawan di ruang Kasat Serse Polres Dairi. ( Foto/Rudi).

DAIRI, Sidikalang - nduma.id

Kepolisian Resor Dairi masih melakukan penyelidikan terkait laporan pupuk diduga palsu yang beredar di Kabupaten Dairi.

Kapolres Dairi melalui Kasat Reskrim AKP  Rismanto J Purba mengatakan, pelapor sudah diambil keterangannya dalam rangka penyelidikan.

"Pelapor Pak Tindaon semalam sudah diambil keterangan dalam rangka penyelidikan," kata Rismanto, Rabu (22/6/2022) kemarin.

Soal pupuk diduga palsu itu  dilaporkan pada 18 Juni 2022 lalu.

Korbannya 3 orang salah satunya anggota DPRD Dairi Bona Sitindaon.

Barang buktinya masing-masing 1 karung SP dan Phonska.

"Saya korban, setelah saya beli saya pakai gak mau larut larut, karena itu curiga saya bawa ke Labfor," kata Bona Sitindaon  20 Juni 2022 lalu.

Hasil uji Lab, pupuk itu dikatakan Bona tidak sesuai kadar.

Awalnya Dia membeli pupuk itu dari salah satu toko pupuk di KM 11 Kecamatan Siempat Nempu Hulu.

Dia membeli 10 Karung masing-masing 5 Karung SP dan Phonska.

Harga per karungnya 150 Ribu Rupiah.

Pupuk di beli untuk tanaman kopinya.

Pupuk serupa dikatakan sudah banyak beredar di kampung-kampung di Kabupaten Dairi.

Politisi Partai Demokrat itu mengadu agar tidak banyak petani yang menjadi korban. 

Bahkan kabar pupuk  diduga palsu itu sudah di sebarnya melalui media sosial.

"Hasil Lab itu yang mengatakan tidak sesuai, Bukan saya," kata Bona. 

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Dairi juga sudah mengambil sampel pupuk diduga palsu itu.

Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida di Provinsi sudah disurati agar segera mengambil tindakan.

"Kalau kita cek di gogle kemasannya itu berproduk hanya ada kandungan Phospat dan sulfur, berapa persen kandungannya tidak ada tertera," kata Kabid Perdagangan, Aswin Bintang. Selasa 21 Juni 2022.

"Kita chek di googlenya untuk produk pendaftaran dari Kementerian Pertanian PT ini tidak ada tercantum itu. Tapi itupun kita belum berani katakan barangnya palsu. Mesti cek lagi," ujarnya.

Di kemasan goni dikatakan tertulis nomor pendaftaran, tapi Aswin tidak mengetahui persis itu nomor pendaftaran apa. 

"Jadi kita harus koordinasi lagi provinsi, Ini pengawasan barang beredar dan jasa itu adalah provinsi. Kita perpanjangan tangan," sebutnya.

Terkait daftar merek pupuk yang masuk ke Kabupaten Dairi itu biasanya dikatakan Aswin ada di dinas pertanian.

Kepala Dinas Perindagkop, Iwan Taruna Berutu mengaku sudah menghubungi sales yang memasok pupuk itu ke Dairi, tapi teleponnya tidak aktif.

"Sudah kita telepon tapi belum aktif kalau distributornya tidak ada di Dairi pupuk-pupuk kek gini," kata Iwan. 

Sample pupuk diduga palsu itu di ambilnya dari salah satu toko pupuk di Desa Huta Rakyat. (nd1).