Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Rabu, 17 Agustus 2022, 14:09 WIB
Last Updated 2022-08-17T07:09:45Z
Dairi

HUT RI ke 77, Warga Bentang Spanduk Tolak Tambang di Dairi


Warga bentang spanduk di perladangan. (Foto/Istimewa)

DAIRI - nduma.id

Peringatan HUT ke 77 Tahun Republik Indonesia di warnai dengan aksi bentang spanduk di Desa Bongkaras Kecamatan Silima Pungga-pungga Kabupaten Dairi Sumatera Utara.

Ini sebagai bentuk sikap menolak kehadiran perusahaan tambang di desa itu.

Duad Sihombing dari Yayasan Petrasa mengatakan, 

kegiatan di ikuti kelompok masyarakat dari beberapa Desa, khusunya yang berada di daerah konsesi Perusahaan Tambang. 

Diantaranya Organisasi Marsitoguan Desa Bongkaras, masyarakat dari Desa Bonian dan perwakilan warga desa  Sumbari. 

"Ini wujud kekecewaan warga," sebut Duad, Rabu (17/8/2022).

Duad menilai ada ketidak pedulian negara  terhadap keselamatan warga  yang sudah berkali-kali menyuarakan untuk menolak kehadiran perusahaan tambang di Dairi.

"Demikian juga dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tidak mau membukakan informasi tentang DPM walaupun pada kenyataanya warga telah menang pada sidang di KIP dan juga di tingkat banding di PTUN Jakarta," sebut Duad.

Rikayani Sihombing, staf Yayasan Diakonia Pelangi Kasih Parongil mengatakan, sudah banyak upaya yang dilakukan warga untuk menolak kehadiran pertambangan.

Seperti tahun 2019 perwakilan warga dari Desa Pandiangan, Desa Bongkaras dan desa Sumbari membuat pengaduan lembaga Ombudsman Bank Dunia yaitu Compliance Advisor Ombudsman.  

Hasil dari pengaduan semakin menguatkan keyakinan warga Dairi terhadap resiko kehadiran perusahaan tambang.

Barisman Hasugian koordinator kegiatan berharap pemerintah tidak memberikan ijin kelayakan lingkungan kepada perusahaan tambang, karena mereka takut kehilangan kapung halamannya jika tambang beroperasi.

Barisman juga menyerukan kepada warga yang hadir agar tetap berjuang dan menyerukan yel-yel organisasi Marsitoguan “Tampakna do Tajomna Rim nitahi do Gogona”

Sementara Juptri Siregar dari Yayasan Petrasa mengatakan, di HUT RI yang ke 77 tahun ini, mereka masih belum merasakan merdeka yang sesungguhnya.

Itu karena mereka masih terancam dengan kehadiran industri ekstraktif seperti perusahaan tambang.

Gerson Tampubolon sebagai pemuda Desa Bongkaras menyampaikan dengan adanya laporan CAO bisa membuka mata pemerintah terutama kementrian LHK untuk tidak mengeluarkan Izin Kelayakan Lingkungan PT. DPM.

Gerson mengaku cinta desanya dan cinta pertanian. 

Selama ini Gerson menyebut warga di desanya sudah hidup makmur dari pertanian, bersekolah dari hasil pertanian.

Karena itu Dia tidak mau itu hilang hanya karena kegiatan tambang yang dimiliki oleh pemilik modal asing. (nd1).