.jpeg) |
| Hendra Tambunan, Pengusaha SPBU di Sitinjo. (Foto/Screenshot Tayangan Metro TV) |
DAIRI, Sitinjo –nduma.id
Sudah sebulan terakhir, antrian kendaraan kerap terlihat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Untuk dapat Bahan Bakar Minyak, pengendara bisa-bisa harus rela antri hingga malam.
Tak jarang antrian memakan badan jalan umum menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
“Ah, susah kali Solar,” kata pengemudi Pick Up L300, Jumat (19/8/2022)
Pemuda berambut ikal itu mengaku sudah 30 Menit mengantri Solar di SPBU Batang Beruh Sidikalang.
“Adalah setengah Jam, bosan kali,” katanya.
 |
| Pengendara rela antrian hingga malam di SPBU di Sitinjo. (Foto/Rudi) |
Hendra Tambunan pengusaha SPBU di Sitinjo mengaku pasokan Solar dan Pertalite ke SPBU nya sudah sebulan terakhir tak lancar.
Katanya ada kebijakan baru dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sehingga berdampak ke pasokan.
“Sudah sebulan terakhir mulai di jatah pemerintah dengan kuota yang ada. Bukan cuma Sumatera Utara ini seluruh Indonesia,” kata Hendra.
Hendra belum tau sampai kapan pasokan Bahan Bakar Minyak bisa kembali normal.
“Jadi sudah ada mulai kebijakan baru dari BPH Migas, untuk masyarakat nanti sudah beralih dari Pertalite ke Pertamax, dari Solar ke Dexlite,” ujarnya.
Anggota DPRD Dairi itu memprediksi kondisi ini akan semakin parah di bulan September mendatang.
“Karena kalau dikota-kota besar dia penggunaan penebusan BBM sudah mulai pakai aplikasi, memang jadi dia mulai terkontrol. Cuma maunya kita di daerah ini jangan ikut imbas dari kota besar,” pungkasnya. (nd1)
