Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Senin, 08 Agustus 2022, 11:16 WIB
Last Updated 2022-08-08T04:16:42Z
Daerah

Wali Kota Siantar Welcome Dinner Bersama Wali Kota Se Indonesia

Plt Walikota Siantar di Cara Rakernas Apeksi. (Foto/Ari).

Pematang Siantar - nduma.Id

Rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2022 di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat dimulai Minggu (7/8/2022). 

Hari pertama, Plt Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA menghadiri Welcome Dinner bersama para wali kota dari seluruh Indonesia, tepatnya di Padang Convention Center (PCC) Hotel Truntum Kota Padang.

Wali Kota Padang Hendri Septa BBus (Acc) MIB mengaku bangga karena Padang menjadi tuan rumah Rakernas XV APEKSI Tahun 2022.

"Kami berterima kasih atas kedatangan seluruh Wali Kota ke Kota Padang," katanya.

Sementara itu, Ketua APEKSI Bima Arya menilai, perputaran uang selama Rakernas XV APEKSI Tahun 2022 di Padang sangat luar biasa. 

Perputaran uang yang paling besar yakni di sektor hotel dan akomodasi.

Selanjutnya sektor wisata, kuliner, dan belanja.

Sedangkan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengucapkan selamat datang kepada para wali kota dari berbagai daerah. 

Ia berharap Rakernas XV APEKSI 2022 di Kota Padang berjalan sukses.

Sebelum acara Welcome Dinner, Plt Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA mengucapkan Selamat dan Sukses Rakernas XV APEKSI di Kota Padang. 

"Semoga APEKSI semakin jaya," sebutnya.

Plt Wali Kota Susanti beserta Ketua Dekranasda Kota Pematang Siantar H Kusma Erizal Ginting tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, Minggu (7/8/2022) pukul 11.00 WIB.

Ia disambut dan dikalungkan Kain Tenun khas Padang oleh Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang Ir Dian Fikri ST.

Di hari pertama Rakernas XV APEKSI tersebut, juga dilaksanakan Pagelaran Seni dan Kebudayaan Indonesia City Expo (ICE). 

Dalam kegiatan itu Kota Pematang Siantar menampilkan Tarian Multi Etnis. 

Salah satunya tarian Simalungun yang berjudul Tari Sitalasari. 

Tarian ini menceritakan tentang gadis-gadis Simalungun sedang memetik bunga Rampai untuk dijadikan hiasan sebagai simbol kesopanan. (Ari)