Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Rabu, 07 September 2022, 18:01 WIB
Last Updated 2022-09-07T11:01:03Z
BBMDaerahPoldasuRicuhUnjuk Rasa

Pasca Bentrok, Mahasiswa Minta Kapolres Siantar di Copot

Seorang mahasiswa di tarik petugas saat unjuk rasa di Depan DPRD Siantar. (Foto/Ari).

Pematang Siantar - nduma.id

Insiden bentrok antara petugas keamanan dengan mahasiswa Cipayung Plus kota Siantar pada Senin 5 September 2022 lalu berbuntut panjang.

Saat itu Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa terkait kenaikan BBM di depan Kantor DPRD Siantar.

Mahasiswa Cipayung Plus melaporkan peristiwa itu ke Propam Polda Sumut.

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Siantar, Hexa Hutapea mengatakan proses masih berjalan.

Meski sesaat setelah kejadian, AKBP Fernando, Kapolres Siantar menyampaikan permohonan maafnya melalui konferensi Pers.

"Kami sudah memaafkan, tetapi proses hukum harus tetap berjalan" ucap Hexa Hutapea, Rabu (7/9/2022).

Dia menegaskan Propam Polda sudah mengambil keterangan dari sejumlah mahasiswa. 

Bukti video juga sudah di serahkan.

Insiden itu juga dikatakan menjadi catatan buruk bagi Polresta Siantar, karena itu pihaknya meminta Kapolri agar mencopot Kapolres Siantar AKBP Fernando.

“Kami minta kapolres Pematang Siantar segera Dicopot," sebut Hexa.

Sebelumnya pada 5 September 2022 lalu, para mahasiswa Pematangsiantar yang tergabung dalam ikatan Cipayung Plus diantaranya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), melakukan aksi unjuk rasa dengan agenda menolak kenaikan harga BBM yang dituding membebani masyarakat.

Saat aksi bakar ban bekas di luar kompleks gedung DPRD.

Aparat kepolisian mengambil tindakan memadamkan Api.

Mahasiswa yang tidak terima akhirnya terlibat bentrok dengan aparat. 

Aksi saling dorong terjadi.

Petugas juga menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. 

Dari video tampak Polisi menyeret dan memukul mahasiswa, akibatnya sejumlah Mahasiswa terluka. (Ari)