Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Rabu, 05 Oktober 2022, 15:30 WIB
Last Updated 2022-10-05T17:14:03Z
KesehatanPosyanduSiantar

Wali Kota Siantar Harapkan Tiap Tahun Posyandu Naik Strata Strategis Mandiri

Wali Kota di acara Pertemuan Pokjanal. (Foto/Ari).

Pematang siantar - nduma.id

Wali Kota Pematang Siantar, dr Susanti Dewayani menghadiri acara Pertemuan Pembinaan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu.


Acara di gelar di Horas Meeting Room Hotel Batavia, Jalan Gereja No 101 Pematang Siantar, Rabu (5/10/2022).


Pertemuan dalam Rangka Revitalisasi Posyandu Kota Pematang Siantar Tahun 2022 sekaligus Workshop Pembinaan Kader sebagai Peningkatan Posyandu Aktif melalui Rebranding Posyandu.


Dalam sambutannya, Wali Kota berharap setiap tahunnya ada penambahan jumlah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kota Pematang Siantar yang naik strata, khususnya Strata Strategis Mandiri. 


Diterangkan, Pokjanal Posyandu bergerak dan berkoordinasi lintas sektoral dalam rangka pembinaan, fasilitasi, dan advokasi terhadap kelembagaan Posyandu, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, bahkan hingga desa serta kelurahan.


Pokjanal Posyandu memiliki tanggung jawab besar dalam menguatkan kelembagaan Posyandu.


Karena itu, Pokjanal Posyandu diminta sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengoptimalkan kinerja dan mengembangkan program Posyandu.


Targetnya pelayanan kesehatan dan sosial dasar masyarakat pada tingkatan paling bawah dapat terpenuhi.


"Semua pihak harus mendukung operasionalisasi Posyandu, sebagai tempat berintegrasinya keswadayaan masyarakat dalam peningkatan tumbuh kembang bayi, yang pada saatnya nanti mereka menjadi tunas-tunas bangsa yang berkualitas," kata Walikota.


Walikota meyakini jika penyelenggaraan Posyandu bagus maka pemenuhan kebutuhan dasar dan perkembangan anak akan baik. 


Sebaliknya, bila kinerja Posyandu tidak baik, maka status gizi dan perkembangan anak akan terganggu.


"Melalui pertemuan ini, diharapkan Tim Pokjanal Posyandu Kota Pematang Siantar dapat mensinergikan program dan kegiatan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam mendukung tugas dan fungsi Tim Pokjanal Posyandu, serta dapat membangun komitmen bersama," ujar Susanti.


Meski begitu, katanya, Posyandu juga masih memiliki berbagai permasalahan. 


Di antaranya, belum optimalnya tingkat partisipasi masyarakat ke Posyandu, drop out kader, masih adanya Posyandu aktif yang belum memiliki lokasi permanen, belum maksimalnya perencanaan sinergis antar perangkat daerah terkait dengan Pokjanal Posyandu, serta pengetahuan dan komitmen Pokjanal Posyandu yang belum optimal.

 

"Permasalahan-permasalahan tersebut harus menjadi perhatian kita semua. Mari sama-sama kita cermati dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan tersebut," sebut wali kota.


Susanti juga mengingatkan masih ada pekerjaan rumah (PR) terkait masalah stunting di Kota Pematang Siantar. 


Di mana saat ini, tingkat stunting di Kota Pematang Siantar berada di angka 15 persen. 


Pemerintah Kota Siantar dituntut untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.


Komitmen ini dikatakan tidak mudah karena dibutuhkan kerja sama, sinergitas, dan kolaborasi semua pihak, terutama para kader-kader Posyandu, sebagai stakeholder yang berhubungan langsung dengan masyarakat.


Khususnya kaum ibu dan bayi, termasuk ibu hamil dan menyusui.


Wali Kota Susanti mengaku menyambut baik Pertemuan Pembinaan Pokjanal Posyandu dalam Rangka Revitalisasi Posyandu. 


Dipesankan pertemuan harus mengarah kepada peningkatan peran dan fungsi Posyandu, agar bisa berperan lebih. 


Demi mempercepat terwujudnya Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas demi Pematang Siantar Bangkit dan Maju.


Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar dr Yuliana Sara Erika Kurniawati Silitonga dalam laporannya menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut untuk mengintensifkan pertemuan anggota Pokjanal Posyandu Kota Pematang Siantar. 


Juga sebagai forum untuk memaparkan rencana pelaksanaan program dan kegiatan, serta sebagai saran persamaan persepsi seluruh pemangku kepentingan dalam menunjang kemajuan Pokjanal Posyandu untuk pengembangan pelayanan Posyandu yang aktif serta inovatif sesuai kebutuhan masyarakat di Kota Pematang Siantar. 


Sedangkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Hery Valona B Ambarita menerangkan, kegiatan tersebut diadakan di empat kabupaten/kota di seluruh Provinsi Sumatera Utara.


Kota Pematang Siantar dipilih karena merupakan salah satu aset Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara untuk mencapai angka stunting 14 persen di tahun 2024.


"Pada 2021 angka stunting di Kota Pematang Siantar 15 persen. Maka saya berharap  di akhir tahun 2022 ini angka stunting di Kota Pematang Siantar sudah mencapai target nasional yaitu 14 persen," tukasnya.


Ia meyakini, Kota Pematang Siantar menjadi salah satu kabupaten-kota di Indonesia yang bisa mencapai target nasional, yaitu angka stunting 14 persen pada tahun 2024. 


"Bahkan kami juga yakin di waktu dua tahun lagi Kota Pematang Siantar bisa menurunkan angka stunting menjadi 11 persen," tandasnya.


Tampak hadir, para pimpinan OPD terkait, Tim Penggerak PKK Kota Pematang Siantar, perwakilan Bank Sumut, serta para kader Posyandu Kota Pematang Siantar. (Ari)