Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Kamis, 16 Maret 2023, 18:51 WIB
Last Updated 2023-03-16T11:51:51Z
Bahaya NarkobaKoganaMedan

Kogana Gelar Diskusi Dari Kafe ke Kafe di Sunggal

Flayer Obrolan Masyarakat.

Medan - nduma.id


Komunitas Siaga Bencana (Kogana) Sumatera Utara akan menggelar diskusi dari kafe ke kafe di Kecamatan Sunggal, Kota Medan.


Giat ini di rencanakan 1 Minggu sekali di gelar berpindah-pindah.


Topik yang di bahas adalah kriminalitas di kalangan remaja saat ini.


Pembina Kogana Sumut Benny Yudi Purnama mengatakan ide ini berangkat dari meningkatnya angka kriminalitas karena dampak penggunaan narkoba.


"Kerisauan ini tercipta setelah beberapa kali Komunitas Siaga Bencana Sumut mengadakan pertemuan berupa Forum Grup Diskusi," kata Benni, Kamis (16/3/2023).


Atas dasar ini, KOGANA Sumut bersama para punggawa lainnya, mencoba mengambil kesempatan untuk membuka diskusi bersama Pentahelix. 


Rencananya setiap Hari Jumat pada setiap kafe yang ada di wilayah Sunggal dengan konsep obrolan.


"Selain mendekati para Forkopimcam dengan rakyatnya, juga mengajak para badan usaha, akademisi, dan media untuk ikut terlibat," sebut Benny 


Kegiatan ini diharapkan diikuti dan ditunjukan kepada setiap pengelola kafe yang ada di Medan. 


Ini katanya sebagai bentuk tanggung jawab dan menjadi sarana sosialisasi atau 'jemput bola'.


" Besok kita gelar di Awaian Coffe, yang telah ikut mensupport jalannya kegiatan FGD sebagai bentuk kepeduliannya," tutur Benny.


KOGANA sendiri dikatakan semula berkonsentrasi pada pengurangan resiko bencana di Sumut. 


Namun selaku pembina, Benny Purnama minta agar organisasi juga melirik soal bencana sosial. 


Terlebih adanya tawuran antar warga, hingga meningkatnya tingkat kriminalitas di Sumut.


Salah satu faktor penyebab adalah perubahan mindset generasi atas penyalahgunaan narkoba. 


Di mana menurut statistic BNN Provinsi, saat ini penggunaan narkoba di Sumut cukup tinggi.


Oleh karenanya, KOGANA Sumut berinisiasi menggandeng Forkopincam di wilayah Sunggal untuk membuat kegiatan melibatkan Pentahelix. 


Dengan tujuan guna mencari solusi bagi para generasi muda.


KOGANA mencoba memulai kegiatan dengan skala kecil. 


Semata-mata ingin membantu fungsi instansi pemerintah dalam mensosialisasikan bahaya narkoba serta mekanisme dan syarat dapatkan hak ikut rehabilitasi. 


Dalam kegiatan ini KOGANA akan melibatkan BNNP, Sat Narkoba, Dinas Sosial, Kemensos RI, dan Balai Rehabilitasi 'Sentra Insyaf'.

 

KOGANA juga menyiapkan jurus baru untuk mendapatkan audien melalui  konsep berbeda.


Yakni, dengan melihat segmen usia produktif di antara usia 14 tahun hingga 50 tahun yang masuk kategori rentan. 


Di mana statistik BNNP menyebut, penyebaran narkoba sangat tinggi karena salah dalam pergaulan.


Penulis : Raden

Editor : Rudi