 |
| Alat berat di lokasi normalisasi. (Foto/James Sirait). |
TOBA-nduma.id
Kegiatan Normalisasi Sub DAS Aek Siarsik-arsik dan Aek Bulu Laga di Kecamatan Lumban Julu atau Daerah Aliran Sungai (DAS) Toba-Asahan masih terus dilakukan.
Normalisasi ini diharapkan bisa menyelamatkan lahan warga.
Warga bermarga Sirait mengatakan jika air DAS meluap dari Hutan Sitambor akan membanjiri lahan di sekitarnya.
Kondisi ini juga di katakan menjadi kendala sehingga normalisasi agak lambat.
Informasi yang di dapat dahulu lahan terlantar itu adalah merupakan persawahan dan perladangan.
Saat saluran primer ini meluap akan membanjiri lahan yang berdampak gagalnya penataan lahan dan bercocok tanam.
Pemerhati sosial Saor Manurung mengatakan normalisasi itu di apresiasi warga pemilik lahan.
Karena di nilai akan menyelamatkan lahan warga yang terlantar.
Merekapun menyampaikan terimakasih kepada Perum Jasa Tirta I yang melakukan normalisasi sungai.
"Masyarakat di daerah normalisasi menitipkan pesan dan menyampaikan terima kasih kepada Perum Jasa Tirta I yang memberi perhatianya hingga normalisasi ini dapat berjalan lancar," ucapnya Saor Manurung, Rabu (12/4/2023).
Saor menyebut setelah sungai dinormalisasi dan kerukannya dijadikan tanggul, maka ada kesempatan warga setempat memproduktifkan kembali lahan terlantar sekira 15 Hektar.
"Untung lah Perum Jasa Tirta I ini datang ke kampung ini, agar lahan kami yang tandus bisa dikelola kembali," ujar warga bermarga Sirait.
Normalisasi Sub Das di Toba dilakukan karena masih banyak saluran primer terbuka.
Jika sudah dilakukan normalisasi maka ada jaminan bukaan lahan produktif yang baru, juga sumber irigasi pertanian, kebutuhan air bersih, kemudian sumber energi hidro PLTA yang beroperasi di sepanjang Sungai Toba Asahan.
Penulis : James Sirait
Editor : Rudi
