Iklan Header

Jumat, 25 Agustus 2023, 14:03 WIB
Last Updated 2023-08-31T07:23:16Z
AdvertorialAgri UnggulDairiKetahanan Pangan

“Agri Unggul” Implementasi Bupati Dairi Eddy Berutu Dari Konsep Pertanian Presiden Jokowi

Kawasan Pertanian Terpadu di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. (Foto/Istimewa).

DAIRI, Sidikalang – nduma.id


Agri Unggul merupakan salah satu Konsep pertanian yang di implementasikan Bupati Dairi DR Eddy Keleng Ate Berutu dari Konsep Pertanian Presiden Jokowi.


Dimana saat membuka Sensus Pertanian 2023 pada Senin, 15 Mei 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sektor pertanian menjadi sangat strategis dan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Sektor pertanian memiliki peran strategis karena berhasil menyumbang 11,8 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.


"Data yang ada di saya pertanian menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita. Besar sekali. Apalagi kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depannya dan ini juga menyediakan lapangan kerja 40 juta orang. Sektor ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja yang ada," ujar Presiden.


Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, pembangunan dan perekonomian indonesia, di mana saat Covid-19 dan ekonomi indonesia terkontraksi -2,07 persen, pertanian tetap tumbuh positif di angka 1,77 persen dan Tahun 2021 tumbuh 1,87 persen.


Kemudian pada tahun 2022 tumbuh 2,25 persen dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 12,40 persen.


Di sisi lain, sektor pertanian juga mampu menyerap 40,69 juta orang atau 29,36 persen tenaga kerja pada Februari 2023.


Karena itu pembangunan pertanian dalam skala ekonomi yang lebih luas harus di lakukan.


Salah satunya dengan pengembangan kawasan lumbung pangan atau food estate.


“Kita harus membangun sebuah kawasan yang economic scale, enggak bisa kecil-kecil lagi. Oleh sebab itu, kenapa saya dorong food estate ini harus diselesaikan,” ujar Presiden.


Menurut Jokowi, pembangunan pada sektor pertanian ini tidak dapat dilakuan dengan cara-cara yang konvensional, rutinitas, dan monoton, melainkan dengan menerapkan teknologi pertanian.


Presiden mengatakan pembangunan pertanian dengan skala yang lebih luas dan penerapan teknologi pertanian ini merupakan jawaban untuk meningkatkan daya saing harga produk komoditas pangan lokal karena biaya produksi dapat menjadi lebih murah.

Bupati Dairi di kawasan pertanian jagung. (Foto/Istimewa).


Selaras dengan konsep pertanian Presiden Jokowi ini lah, sejak dilantik menjadi Bupati Dairi pada 2019 lalu, Eddy Keleng Ate Berutu menggendong visi Dairi Unggul.


Diyakini salah satu bentuk implementasi visi dari Dairi Unggul adalah Agri Unggul.


Tak main-main, targetnya mensejahterakan petani dengan meningkatkan penghasilan.


Salah satunya membuat kebijakan kawasan pertanian terpadu (KTP) di Kecamatan Parbuluan.


Program kawasan pertanian terpadu (KPT) ini di luncurkan khusus komoditi hortikultura, bertempat di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan.


Tahap awal, telah disiapkan lahan seluas 22 hektar dari target 400 hektar yang dikembangkan jadi KPT.


“Nah, Kawasan Pertanian Terpadu yang kami canangkan seluas 400 hektar adalah salah satu upaya nyata dari Pemerintah Daerah Dairi mendukung program ketahanan pangan nasional dan pengendalian inflasi daerah dan nasional sesuai potensi daerah yang kami miliki,Kata Bupati Dairi. Jumat (25/8/2023).


Untuk tahap awal, tanaman holtikultura seperti bawang merah sudah di tanam seluas 50 hektare, kubis 100 hektare, kentang 100 hektare, cabai merah 100 hektare, dan tanaman kopi sebagai tanaman tumpangsari pada seluruh lokasi.


Pemerintah Kabupaten Dairi berkomitmen dan sangat mendukung sinergi pemerintah pusat dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk meredam gejolak inflasi dari komoditas volatile food atau inflasi komponen bergejolak.


Selain bertujuan mengendalikan inflasi daerah, KPT Ekosistem Agri Unggul Dairi dibangun untuk menyejahterakan masyarakat petani Dairi akibat krisis pandemi Covid-19 dan persoalan lain.


Hanya saja krisis multidimensi mengakibatkan berbagai masalah, seperti mahalnya pupuk, kesulitan bibit, mahalnya biaya modal melalui tengkulak dan tidak adanya jaminan harga sehingga membuat harga jatuh pada saat panen raya yang berdampak menyulitkan dan merugikan petani.


KPT Ekosistem Agri Unggul nantinya diarahkan menjadi kawasan integrated farming dengan mendorong kelembagaan petani ke dalam koperasi produsen, implementasi digital, serta pembiayaan permodalan petani melalui KUR Kluster.


Di samping itu, Pemkab Dairi juga akan meningkatkan produksi di sisi hulu melalui pemberian Saprodi (Sarana Produksi), Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian), serta alat operasional lainnya kepada petani.


Pemkab Dairi juga akan melakukan pembangunan beberapa KPT lain di wilayah Dairi tahun 2023, seperti Tanah Pinem melalui Keputusan Bupati Dairi Nomor 668/520/VIII/2022 tanggal 15 Agustus 2022. Pembangunan ini meliputi Desa Renun, Mangan Molih, Pamah, Tanah Pinem, Kempawa, Pasir Mbelang, dan Pasir Tengah seluas 4.124 hektare dengan komoditi jagung, kacang kedelai dan buah-buahan.


Ada juga program KPT seluas 1.300 hektare didukung oleh program dari Asian Development Bank (ADB) untuk hortikultura dan buah-buahan, pembukaan Sistem Resi Gudang untuk kopi jagung dan bawang, di samping dukungan dari infrastruktur dan konektivitas ke sentra-sentra produksi pertanian.


Selain melakukan program pencanangan KPT, Pemkab Dairi juga mengendalikan inflasi dengan menerapkan 4 K. Keempat strategi yang dimaksud adalah keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.


Penulis : Luhut

Editor : Rudi