Iklan Header

Minggu, 15 September 2024, 08:40 WIB
Last Updated 2024-09-15T01:43:03Z
HerbalHumbahasPertanian

Luhut Binsar Kunker ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura di Humbahas

Luhut Binsar memantau langsung kondisi benih tanaman herbal. (Foto/Istimewa).

Humbahas - nduma.id


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Kabarantin Sahat M. Panggabean melakukan kunjungan kerja ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. Saptu 14 September 2024.


Luhut didampingi Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean.


Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan ribuan benih tanaman herbal yang akan ditanam di kawasan tersebut dalam kondisi sehat dan bebas dari hama serta penyakit yang dapat merugikan pertanian.


“Kehadiran TSTH2 diharapkan dapat menjadi pusat penelitian dan pengembangan tanaman herbal dan hortikultura yang unggul," kata Luhut.


Dengan dukungan karantina kata Luhut, kita dapat memastikan benih-benih yang ditanam memiliki kualitas terbaik.


Kabarantina Sahat M. Panggabean juga menegaskan pentingnya peran karantina dalam menjaga kualitas benih tanaman herbal. 


“Kami memastikan bahwa setiap benih yang masuk ke TSTH2 telah melalui proses karantina yang ketat," ujar Sahat.


Mereka menjamin benih-benih tersebut bebas dari hama dan penyakit yang dapat merugikan petani.


Sebagai bagian dari upaya memastikan traceability atau keterlacakan, setiap benih tanaman herbal yang masuk ke TSTH2 dilengkapi dengan QR code. 


QR code ini berisikan informasi lengkap mengenai data karantina, termasuk asal-usul benih, proses karantina yang telah dilalui, serta status kesehatan benih. 


Dengan adanya QR code ini, diharapkan dapat memudahkan pemantauan dan memastikan transparansi dalam proses pengembangan tanaman herbal di TSTH2.


Ia memaparkan pada 26 Agustus 2024, lebih dari 4.000 bibit tanaman herbal dikirim dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 


Bibit-bibit ini telah melalui pemeriksaan ketat oleh petugas karantina untuk memastikan bahwa mereka bebas dari hama dan penyakit. 


Setelah pemeriksaan, bibit-bibit tersebut dikirim ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit, Tapanuli Utara, sebelum didistribusikan ke TSTH2 di Kecamatan Pollung.


N. Prayatno Ginting, Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatra Utara, menambahkan, 


“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan TSTH2 dengan memastikan bahwa setiap benih yang masuk telah memenuhi standar kesehatan yang ketat. Dengan adanya QR code, kami dapat memantau setiap tahap perjalanan benih ini, sehingga transparansi dan kualitas tetap terjaga.”


TSTH2 di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, merupakan salah satu proyek strategis yang diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman herbal dan hortikultura di Indonesia. 


Dengan pengawalan ketat dari Badan Karantina Indonesia, diharapkan benih-benih yang ditanam di kawasan ini dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.


Kunjungan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam mendukung pengembangan sektor pertanian di Indonesia. 


“Kami akan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam pengembangan TSTH2 berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” tutup Sahat.


Dengan adanya pengawalan ketat dari Badan Karantina Indonesia dan penerapan QR code untuk traceability, diharapkan TSTH2 dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan tanaman herbal dan hortikultura yang sehat dan berkualitas di Indonesia.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son