Iklan Header

Sabtu, 21 September 2024, 13:09 WIB
Last Updated 2024-09-30T06:28:10Z
DairiKesehatanStunting

Upaya Mengatasi Stunting Dinas P3A2KB Dairi Pertemuan Diseminasi Audit Kasus Stunting

Foto bersama usai pertemuan Audit Diseminasi stunting. (Foto/Istimewa).

Dairi - nduma.id


Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3A2KB) Kabupaten Dairi menggelar Pertemuan Diseminasi Audit Kasus Stunting  Kabupaten Dairi. Jumat 20 September 2024 di Aula PLUT Raja Ekuten Asah Ujung Van Keppas.


Dalam pertemuan ini, para pakar, termasuk ahli kebidanan dan kandungan, ahli gizi, ahli kesehatan anak, dan ahli psikologi, hadir untuk membahas pentingnya mencegah stunting pada anak. 


Kadis P3A2KB, dr. Ruspal Simarmata membacakan sambutan Penjabat (Pj) Bupati Dairi, Surung Charles Lamhot Bantjin.


Dikatakan stunting sebagai masalah kesehatan sangat merugikan dalam jangka pendek dan jangka panjang. 


Perkembangan sel otak yang terlambat akan menyebabkan tingkat kecerdasan tidak optimal.


Ada 4 faktor yang mempengaruhi stunting.


"Ada 4 faktor yang mempengaruhi stunting yaitu praktek pengasuhan yang tidak optimal, pelayanan Ante Natal Care (ANC) dan Post Natal Care (PNC) yang kurang berkualitas, akses ke makanan bergizi yang masih sulit, dan  kurangnya akses air bersih dan sanitasi," kata Ruspal.


Sebagai upaya untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting, katanya perlu dilakukan tindakan paripurna, komprehensif, dan terpadu serta mengintensifkan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting sesuai dengan peraturan presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.


Peningkatan kualitas sumber daya manusia disebut merupakan pilar dalam pencapaian visi Indonesia 2045. 


Karena permasalahan stunting dapat menjadi penghambat dalam pencapaian visi tersebut. 


Oleh karena itu, para ahli dan praktisi kesehatan menekankan pentingnya pelayanan antenatal standard dan terpadu untuk menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, termasuk deteksi dini masalah penyakit dan penyulit kehamilan, stimulasi janin, persiapan persalinan bersih dan aman, perencanaan dan persiapan dini untuk rujukan jika terjadi komplikasi, serta melibatkan ibu hamil, suami, dan keluarga dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil serta persiapan persalinan.


Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang terlibat dalam upaya mencapai visi Indonesia 2045 harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang baik, dengan akses terhadap sumber daya seperti makanan bergizi dan air bersih serta pelayanan kesehatan yang berkualitas. 


Melalui upaya terpadu dan kolaborasi antara berbagai sektor, diharapkan prevalensi stunting dapat terus menurun dan kualitas sumber daya manusia dapat terus meningkat.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son