![]() |
Personel Sat Pol PP Kabupaten Dairi saat penertiban Pasar Sumbul dan mencoba untuk merobohkan tiang bangunan toko yang memakan bahu jalan, Selasa 22 April 2025. (Foto/Tangkapan layar). |
Dairi - nduma.id
Video petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Dairi melaksanakan penertiban pedagang di Pasar Sumbul, Kabupaten Dairi viral. Selasa 22 April 2025.
Pasalnya, aksi penertiban kali ini dilakukan berbeda.
Dalam video itu tampak mobil petugas Satpol PP menabrak i tiang toko yang berdiri di tepi badan jalan.
Video tersebut pun beredar di media sosial.
Sebagian masyarakat menyoroti dan mempertanyakan terkait peristiwa.
Sebagian lagi menganggap bahwa tindakan yang dilakukan pihak Sat Pol PP sudah tepat.
Terkait ini Kepala Satpol PP Kabupaten Dairi, Horas Pardede belum menjawab konfirmasi nduma.id yang dilayangkan melalui WhatsApp.
Sementara Itu Bupati Dairi, Vickner Sinaga saat dikonfirmasi nduma.id menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya sudah beberapa kali melakukan pendekatan yang humanis kepada para pedagang dan juga telah melakukan penertiban dengan cara persuasif.
Imbauan-imbauan juga sudah disampaikan secara terus menerus selama 2 bulan terakhir, agar para pedagang yang berada di luar pasar masuk ke dalam balairung yang telah disediakan.
"Itu kan sebelumnya sudah kita coba secara persuasif. Sudah kita sosialisasikan, kita lakukan juga pendekatan yang humanis," ujar Vickner Sinaga kepada nduma.id.
Menurut laporan yang diterima oleh bupati kenapa pihak Sat Pol PP sampai bertindak tegas seperti itu, itu dikarenakan para pedagang tetap membandel dan tidak mengindahkan imbauan-imbauan yang sudah disampaikan selama ini.
Bahkan pada minggu lalu pihak Sat Pol PP Kabupaten Dairi secara intensif sudah memberikan imbauan selama 3 hari berturut-turut.
Pihak Sat Pol PP sudah berulang kali menyampaikan kepada para pedagang yang menggunakan trotoar maupun bahu jalan agar berjualan di balairung yang telah disediakan.
Termasuk juga menyampaikan kepada para pemilik toko yang berada di pinggir jalan agar membongkar sendiri tiang-tiang kanopi mereka, karena sudah melewati batas bangunan hingga sampai memakan bahu jalan.
"Kalau bangunan-bangunan itu...itu kan bangunannya sudah menjorok ke bahu jalan. Sudah melewati batas bangunan," kata Vickner Sinaga.
Ia juga menyampaikan selain masukan dari masyarakat yang berbelanja yang berharap agar pasar ditata rapi, para pedagang yang berada di balairung juga berharap demikian.
Mereka juga menyampaikan keluh-kesah mereka.
Ada kesalahan perspektif pada sebagian masyarakat.
Seolah-olah dengan berjualan pada tempat yang semestinya adalah sebuah keputusan yang salah.
"Iya..., jadi itu masyarakat dan pedagang yang di dalam..., yang di balairung juga yang minta agar pasar ditertibkan," ujarnya lagi.
Bupati juga mendapat laporan bahwa selama ini disinyalir ada oknum-oknum dari PD Pasar yang sengaja melakukan pembiaran terhadap aktivitas para pedagang di luar balairung.
Padahal masih banyak tempat yang tersedia di balairung.
Para oknum-oknum ini diduga melakukan pungutan-pungutan liar kepada para pedagang yang berjualan di luar area pasar, sehingga mereka selama ini bisa bebas berjualan.
Pungutan-pungutan liar itu dilakukan untuk memenuhi kantong mereka sendiri.
"Ada laporan kalau ada oknum PD Pasar yang melakukan pungutan liar. Jadi uang itu kan ga masuk ke PD Pasar, uang itu jadinya masuk ke kantong oknum itu sendiri," tukas Bupati.
Dilaporkan, PD Pasar selama ini merugi setiap tahun. Kerugian diperkirakan mencapai 2 Miliar Rupiah setiap tahunnya.
Dengan dilakukannya penertiban seperti ini, juga diharapkan bisa menutup ruang gerak para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sehingga tidak terjadi kebocoran atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar tradisional.
Bupati juga menyampaikan, kedepan, Pemerintah Kabupaten Dairi akan terus melakukan penataan sampai tercipta suasana pasar yang tertib dan rapi.
"Kita lanjutkan..., dahului selalu dengan sosialisasi. Tugas mulia ini adalah untuk masyarakat yang merindukan keadilan..., Lakukan juga edukasi untuk kelompok warga yang rindu perubahan. Menuju membangun Dairi yang unggul, berkelanjutan dan berkeadilan," tandas Vickner Sinaga.
Penulis : Dody
Redaktur : Rudi