![]() |
Pimpinan Gereja se-Sumut menyatakan sikap meminta PT.TPL ditutup. (Foto/Istimewa). |
Pematangsiantar - nduma.id
Pertemuan itu membahas tentang Refleksi peran dan tanggung jawab gereja dalam memberikan pelayanan yang berpihak kepada masyarakat, khususnya mereka yang selama ini mengalami penderitaan akibat krisis ekologis.
Memperkuat pemahaman teologis tentang tanggung jawab gereja dalam menjaga keutuhan ciptaan Tuhan sebagai bagian dari misi iman yang menyeluruh.
Usai pertemuan, Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Sumatera Utara (Sumut) menggelar konferensi pers.
Konferensi pers tersebut untuk menyampaikan pernyataan Sikap persekutuan gereja-gereja se- Sumut terkait kerusakan ekologis dan kerusakan sosial atas keberadaan PT. Toba Pulp Lestari (TPL).
Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Viktor Tinambunan. MST mengatakan para pimpinan gereja sepakat menyuarakan tutup PT. TPL adalah bagian dari Asta cita presiden Prabowo sebagaimana perusahaan harus berbasis ekonomi hijau dan menghargai kearifan lokal juga bersifat lestari dan kontinyu.
"Agar kekayaan alam dapat dinikmati hingga masa yang akan datang dan terhindar dari konflik. Berbasis kearifan lokal dan budaya," kata Pdt. Viktor Tinambunan.
Selanjutnya, mereka akan menyampaikan kepada presiden Prabowo agar segera menutup PT. TPL.
Hadir sejumlah pengurus dari masing-masing gereja ialah sebagai berikut :
1. Pdt. Etika Saragih/Sekretaris eksekutif Keadilan dan Perdamaian PGI (Persekutuan Gereja-Gerja Indonesia)
2. Ephorus HKI
3. Pdt. Dr. Viktor Tinambunan. MST (Ephorus HKBP)
4. Pdt. Krismas Imanta Barus/Pimpinan GBKP
5. ambrosius Nainggolan/Mewakili Keuskupan Katolik Medan
6. Sekjen GKPI
7. Sekjen GKPS
8. Bishop HKIP
9. MP Siregar GKI Sumut
10. GKLI
11. GPP
12. Methodis
Pertemuan ini juga dihadiri beberapa tokoh dan aktivis lingkungan dan lainnya.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi