Siantar

Siantar

Tirta Nciho

Tirta Nciho
Sabtu, 23 Agustus 2025, 08:50 WIB
Last Updated 2025-08-23T06:01:17Z
DairiEfisiensiMobil DinasPrioritas Pembangunan

Kontroversi Jual "Murah" Beli "'Mahal" Mobil Dinas di Pemkab Dairi, Efisiensi Anggaran Atau Prioritas Pembangunan

Mobil dinas Ketua DPRD Dairi yang diJual 40 persen di bawah harga pasar tanpa lelang, parkir gagah di depan Gedung DPRD Dairi. (Foto/Rudi).

Dairi - nduma.id


Beli mobil dinas baru dan jual mobil dinas lama di Pemkab Dairi memantik topik hangat pasca perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 tahun.


Pasalnya, di tengah situasi efisiensi anggaran dengan prioritas pembangunan, Pemerintah Kabupaten Dairi memilih membeli 4 mobil dinas baru.


Anggarannya mencapai 2,8 Milyar, untuk pembelian 4 unit mobil tahun 2025 sesuai e-katalog, 2 diantaranya diperuntukkan menjadi mobil dinas Bupati Dairi dan Wakil Bupati Dairi.


Disisi lain, mobil dinas ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dairi di jual "murah".


Pajero Sport yang masih terlihat gagah itu di jual 40 persen di bawah harga pasaran dan tanpa lelang, berkisar harga Rp160 Juta.


Bupati Dairi, Vickner Sinaga, di konfirmasi nduma.id terkait pembelian mobil dinas baru untuk dirinya dan Wakil Bupati yang menuai kritikan ini. 


Menurut Vickner, pengadaan mobil dinas baru tersebut bukanlah keinginannya dan Ia bahkan belum pernah melihat mobil tersebut.


Vickner menjelaskan bahwa penganggaran untuk mobil baru tersebut dilakukan tahun lalu sebelum Ia menjabat Bupati Dairi, karena itu ia tidak tahu menahu tentang proses pengadaannya.


Meski demikian Ia juga menegaskan bahwa pembelian mobil baru tersebut sebenarnya adalah hal yang wajar mengingat kondisi kendaraan dinas yang saat ini digunakan sudah tidak layak dari segi keamanan.


"Jadi jangan dikira saya bangga dikasih mobil baru. Itu pun nanti akan saya pakai untuk melayani tamu. Kalau saya lebih milih Innova, biar bisa juga ditelentangkan. Kalau ke Medan kan 3 jam, kalau bisa kan kita tiduran. Gitu loh," kata Vickner, Kamis (21/8/2025).


Namun, polemik mobil dinas di Dairi tidak hanya berhenti pada pembelian baru. 


Sebelumnya, mobil dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dairi dijual tanpa lelang dengan harga 40% di bawah harga pasar. 


Katanya penjualan mobil Pajero Sport bernomor polisi BB 3 Y ini dilakukan sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 7 Tahun 2024.


Kini, mobil yang sebelumnya digunakan sebagai kendaraan dinas Ketua DPRD tersebut telah berpindah kepemilikan. 


Hasil penjualan mobil tersebut disebut langsung masuk ke kas daerah.


Ditengah perbincangan jual beli mobil dinas ini, Bupati Dairi Vickner Sinaga pun meminta masyarakat untuk tidak terjebak dengan hal-hal kecil dan fokus pada pembangunan Dairi. 


"Kita jangan terjebak lah dengan hal-hal kecil, kita mau buat Dairi terbang tinggi koq," pungkasnya.


Kontroversi mobil dinas di Dairi inipun menimbulkan pertanyaan terkait penggunaan anggaran daerah dan prioritas pembangunan. 


Apakah pembelian mobil dinas baru dan penjualan mobil dinas lama dibawah harga pasar merupakan langkah yang tepat dalam konteks pembangunan daerah di tengah efisiensi anggaran.


Apakah langkah ini wajar untuk menunjang kinerja pemerintah, atau justru sebuah ironi di tengah keterbatasan anggaran.


"Bukan Efisiensi atau Prioritas. Sudah jelas ini pemborosan di situasi sekarang ini," kata Resoalon Lumban Gaol, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dairi, Sabtu (23/8/2025).


Menurutnya di situasi efesiensi anggaran dan ekonomi yang sulit seharusnya pemerintah juga menghormati penderitaan rakyat dengan tidak membeli mobil yang baru.


Apalagi katanya jika mobil lama masih layak untuk dipakai.


"Tolong sama-sama kita rasakan situasi sekarang ini. Hormati perasaan rakyat. Kalau harga mobil di pakai untuk pembangunan dengan alokasi harga 2,8 Miliar sudah berapa ruas jalan yang bisa di perbaiki," tandas Resoalon.


Ia menjelaskan kalau beberapa kepala daerah yang lain juga masih memakai mobil dinas yang lama demi pembangunan daerahnya.


"Apalagi tidak sinkron dengan situasi sekarang. Mobil pimpinan DPRD malah dijual tanpa lelang dibawah harga pasar. Tunjangan transportasi sangat besar tolong ini juga di usut," tukas Resoalon.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son