Siantar

Siantar

Tirta Nciho

Tirta Nciho
Jumat, 12 September 2025, 16:16 WIB
Last Updated 2025-09-12T09:16:16Z
DakwahKerukunan ImatSiantar

Habib Rizieq ke Pematangsiantar, Basrin Nababan : Kerukunan Kita Kuat

Basrin A Nababan, ketua DPC PIKI Pematangsiantar. (Foto/Istimewa).

Pematangsiantar - nduma.id


Informasi yang menyebutkan Imam Besar Al Habib Dr. Muhammad Rizieq Shihab akan datang ke Kota Pematangsiantar di tanggapi positif oleh ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Pematangsiantar, Basrin Aritama Nababan.


Ia mengatakan pihaknya tidak memiliki kekhawatiran sama sekali terkait rencana kedatangan Imam Besar tersebut.


"Saya ingin menegaskan bahwa PIKI tidak memiliki kekhawatiran sama sekali terkait rencana kedatangan Imam Besar Al Habib Dr. Muhammad Rizieq Shihab ke Kota Pematangsiantar," Kata Basrin Nababan, Jumat (12/9/2025).


PIKI justru melihat ini sebagai momen untuk merefleksikan kekuatan toleransi yang telah kita bangun bersama. 


Kota Pematangsiantar telah membuktikan dirinya sebagai kota yang kokoh dalam keberagaman. 


"Buktinya, pada tahun 2025, kota kita mendapat penghargaan sebagai kota paling toleran peringkat kelima di Indonesia dan yang pertama di Sumatera Utara," sebut Basrin Nababan.


Prestasi ini, Jelas Basrin, bukan hadiah melainkan hasil dari kerja keras dan gotong royong seluruh elemen masyarakat. 


"Sesuai dengan semboyan kita Sapangambei Manoktok Hitei. Kita mencapai tujuan mulia ini dengan saling bahu-membahu," ucap Basrin optimis.

Kemudian, ketua DPC PIKI itu mengungkapkan bahwa masyarakat Pematangsiantar adalah masyarakat yang cerdas, beriman, dan beradat. 


Basrin Nababan yakin masyarakat dapat membedakan mana yang mencerahkan dan mana yang berpotensi memecah belah. 


Sebab kata Basrin Nababan, keberagaman suku, agama, dan etnis adalah kekayaan yang diciptakan Tuhan dan harus dijaga.


"Masyarakat Pematangsiantar tidak akan mudah terpengaruh oleh provokasi karena fondasi iman dan adat kita sudah sangat kuat," sambung Basrin.

Basrin juga menyebutkan percaya bahwa dakwah yang sejati adalah untuk memperbaiki perilaku dan moral, mengajak kepada kebaikan, dan mendorong untuk beribadah. 


Itulah hakikat dakwah yang mencerahkan. 


Ia mengajak masyarakat saling hormati agar setiap pesan yang disampaikan membawa kebaikan dan memperkuat persatuan yang sudah terjalin indah di Pematangsiantar. 


"Ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa kerukunan kita tidak rapuh, melainkan tangguh. Ad Caritas Et Veritas, Demi Kasih dan Kebenaran," pungkas Basrin.


Penulis : Ari

Redaktur : Rudi