Pematangsiantar – nduma.id
Menurut Randa, kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi.
“Anggota DPRD berduduk melingkar untuk membicarakan aspirasi masyarakat dan kesejahteraan sosial di Kota Pematangsiantar. Apalagi rapat tersebut dihadiri pemerintah kota. Kan malu begitu ya, tidak profesional dalam menjalankan mandat rakyat,” kata Randa, Kamis (18/9/2025).
Ia juga menyayangkan alasan Nurlela yang menyebut kondisi sakit membuatnya tertidur saat rapat.
“Mandat rakyat yang harus dijalankan setiap anggota dewan tidak boleh mengenal rasa lelah, karena itu bentuk pengabdian dan pengorbanan,” tegas Randa.
Randa menilai, sikap tertidur di meja rapat tidak mencerminkan etika seorang wakil rakyat.
“Harusnya anggota dewan banyak belajar dari situasi belakangan ini yang terjadi dengan negara kita,” ujarnya.
Lebih jauh, Randa merefleksikan kondisi demokrasi Indonesia terkait kinerja anggota DPR. Menurutnya, banyak mahasiswa dan masyarakat di berbagai kota, termasuk Pematangsiantar, turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi sekaligus mengkritisi perilaku wakil rakyat.
“Masalah seperti ini di lembaga legislatif seolah sudah dianggap hal yang wajar. Padahal rakyat selalu kecewa. Pimpinan lembaga harus kembali menegaskan integritas dan loyalitas setiap anggota agar tidak mencoreng institusi,” tegasnya.
Randa menambahkan, tidur memang hal wajar bagi manusia. “Tapi dalam hal ini kita bicara soal integritas seorang pejabat, wakil rakyat Kota Pematangsiantar,” pungkasnya.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi
