![]() |
| Abdi Manullang, SH, MH. (Foto/Rudi). |
Dairi - nduma.id
Peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di Komplek Hotel Beristra, Kecamatan Sitinjo oleh Bupati Dairi, Vickner Sinaga pada 1 Oktober 2025 lalu, memang tak lepas dari kritik.
Namun, di balik itu, tersimpan potensi besar dan apresiasi dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Sekretaris Jenderal DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, Muhammad Abdi Manullang, SH, MH (30).
Praktisi hukum muda ini berpendapat bahwa berdirinya SPKLU merupakan langkah maju yang signifikan bagi Kabupaten Dairi.
Kehadiran SPKLU ini disebut menunjukkan komitmen pemerintah Dairi dalam mendukung program pemerintah pusat.
"Karena yang dipikirkan bupati itu kan visioner, untuk segera mengikutsertakan ke program pemerintah pusat. Itukan juga merupakan investasi yang dananya tidak mengganggu APBD Dairi," ujarnya, Senin (6/10/3025).
Karena itu, pendirian SPKLU itu menurut Abdi adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan citra daerah.
Abdi menambahkan, SPKLU ini juga dapat menjadi daya tarik investasi baru di Dairi.
Kedepan, dengan semakin populernya kendaraan listrik, kebutuhan akan infrastruktur pengisian daya akan semakin meningkat.
Khusunya mewujudkan energi bersih dan mengurangi emisi karbon.
"Energi listrik yang di bumingkan saya rasa Pak bupati udah mengambil langkah cepat. Karena memang bakal jadi kebutuhan kedepan," tandasnya.
Ini juga menambahkan, kehadiran SPKLU nantinya membuka peluang bagi pengusaha lokal untuk mengembangkan bisnis terkait.
Seperti penyediaan suku cadang, layanan perawatan, hingga pengembangan aplikasi pendukung ekosistem kendaraan listrik.
Terkait kritik, Abdi menilai wajar sebagai bentuk Demokrasi sehat.
"Sah-sah aja kritik, namanya demokrasi, dan itu wajar. Tapi kita harus melihat ini sebagai langkah awal. Pemerintah daerah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik dan SPKLU ini," sebutnya.
Hal lain harapan Abdi Manullang, SPKLU dapat menarik lebih banyak wisatawan dan pengguna jalan yang singgah di Sidikalang, sehingga berdampak positif pada peningkatan pendapatan pedagang disekitarnya, khusunya wisata Taman Wisata Iman (TWI) di Sitinjo.
"Saya harap SPKLU ini bisa jadi ikon baru di balik Taman Wisata Iman. Jadi pedagang bisa laku," tukasnya.
Senada di ungkap beberapa pelaku UMKM di sekitar lokasi SPKLU.
Kehadiran fasilitas itu diharapkan menjadi icon baru wisata TWI di Sitinjo.
"Kalau wisata ramai jualan juga laku," tandas pedagang bermarga Kudadiri.
Meski demikian, kritik terhadap dibukanya SPKLU yang dianggap kurang strategis pembangunan di Kabupaten Dairi tetap menjadi catatan penting.
Pemerintah daerah diharapkan dapat segera merespons kritik ini dengan melakukan evaluasi dan komunikasi ke masyarakat.
Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan dari semua pihak, SPKLU di Sidikalang diharapkan tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal dan wujud komitmen Dairi terhadap pembangunan berkelanjutan.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son
