HUT 5

HUT 5

Tirta Nciho

Tirta Nciho
Selasa, 07 Oktober 2025, 15:49 WIB
Last Updated 2025-10-07T08:55:53Z
DairiEnergiListrikStasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umu

Peresmian SPKLU di Dairi "Picu Polemik" Terobosan atau Kebutuhan Warga

SPKLU di Kantor Pos Sidikalang. (Foto/Rudi).

Dairi - nduma.id


Peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, oleh Bupati Dairi Vickner Sinaga pada 1 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Jadi ke-78 Kabupaten Dairi, memicu gelombang perdebatan.


Di satu sisi, Pemerintah Kabupaten Dairi, mengklaim peresmian ini sebagai sebuah "terobosan" dan "langkah maju untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan." 


Sebuah visi yang patut diapresiasi dalam konteks keberlanjutan global.


"Ini jadi catatan sejarah, menghadirkan teknologi baru bagi Dairi, termasuk solusi menghindari antrian di SPBU konvensional. Semoga Tuhan berkenan,extension (red:perpanjangan atau penambahan) dari sini akan lahir di triwulan kedepan," kata Vickner dalam sambutannya saat peresmian, dikutip dari media sosial resmi Pemerintah Kabupaten Dairi, Rabu (1/10/2025).

 

Namun, di sisi lain, suara-suara kritis dari masyarakat Dairi tak bisa di tampik.


Seperti yang disuarakan oleh Duat Sihombing.


Aktivis sekaligus Ketua Bidang Advokasi PETRASA Dairi ini secara lugas mempertanyakan relevansi dan dampak signifikan investasi SPKLU ini bagi mayoritas warga Dairi. 


Di tengah tantangan ekonomi dan infrastruktur dasar yang dihadapi masyarakat Dairi, kehadiran SPKLU, yang notabene melayani segmen kendaraan mewah dan belum populer, menimbulkan pertanyaan besar.


"Sangat disayangkan. Saya ga tahu apakah itu mahal atau tidak. Tapi saya pikir itu mahal. Investasi semahal itu ada di Dairi, tapi tidak memberikan dampak yang cukup signifikan untuk masyarakat Dairi. Saya ga tahu ke depan siapa yang menikmati itu," ujarnya, kepada nduma.id Sabtu (4/10/2025).


Kekhawatiran ini katanya bukan penolakan terhadap kemajuan teknologi, melainkan menurut Duat sebuah refleksi mendalam tentang bagaimana pembangunan dan teknologi seharusnya selaras dengan kebutuhan riil masyarakat.


"Prinsipnya kita bukan menolak pembangunan ya, menolak kemajuan teknologi. Tapi pembangunan dan teknologi itu kan harus selaras dengan kebutuhan masyarakat. Kira-kira apa kebutuhan masyarakat," tegas Duat.

 

Catatan redaksi, transisi menuju energi bersih dan kendaraan listrik adalah keniscayaan masa depan. 


Oleh karena itu, polemik SPKLU di Dairi harus menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali strategi pembangunan.


Apalagi belakangan, sejumlah SPKLU diketahui sudah berdiri di 3 Kantor pos di Dairi dan Kantor Cabang PLN Sidikalang.

 

Menanggapi perdebatan ini, nduma.id mencoba mengulas tentang apa itu SPKLU, bagaimana fungsinya, alternatif pengisian daya, serta informasi mengenai harga dan model mobil listrik yang tersedia di pasaran.


Berikut ulasan terkait apa itu SPKLU, bagaimana fungsinya, alternatif pengisian daya, serta informasi mengenai harga dan model mobil listrik yang tersedia di pasaran yang di kutip nduma.id dari berbagai sumber.


SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) adalah fasilitas publik yang menyediakan energi listrik untuk mengisi daya kendaraan listrik, seperti mobil dan motor listrik. 


SPKLU dirancang untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

 

Fungsi utama SPKLU adalah mengisi daya baterai kendaraan listrik, menyediakan listrik sebagai bahan bakar utama, dan mendukung kebijakan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. 


Menurut data dari Asosiasi Kendaraan Listrik Indonesia (AKLI), SPKLU telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

 

Tarif pengisian daya di SPKLU ini bervariasi, tergantung pada operator, lokasi, dan jenis daya (AC atau DC). 


Sebagai contoh, seperti yang dilaporkan oleh portal berita energi listrik, energiku.id, tarif pengisian daya 35 kWh dengan output daya 50 kW adalah sekitar Rp 86.000.

 

Selain SPKLU, terdapat juga SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum), yang juga merupakan fasilitas publik untuk mengisi daya kendaraan listrik, terutama motor listrik. 


SPLU biasanya memiliki daya yang lebih kecil dibandingkan SPKLU dan lebih fokus pada pengisian daya motor listrik dan kebutuhan lain dengan daya yang lebih kecil (5,5 kVA - 22 kVA). 


SPLU sering dilengkapi dengan sistem pembayaran yang mudah, seperti kartu kredit atau aplikasi mobile.

 

Nah, perbedaan utama antara SPLU dan SPKLU terletak pada daya yang disediakan. 


SPKLU memiliki daya yang lebih besar (22 kW - 150 kW) dan dapat digunakan untuk mengisi daya mobil listrik dan motor listrik.


Sementara SPLU lebih fokus pada pengisian daya motor listrik.

 

Meskipun SPKLU dan SPLU adalah fasilitas yang dirancang untuk pengisian daya kendaraan listrik, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan jika kedua fasilitas tersebut tidak tersedia:


Informasi dari panduan pengisian daya kendaraan listrik yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ada beberapa alternatif pengisian daya kendaraan listrik.


Pertama, pengisian Daya di Rumah (Home Charging).


Dengan memasang wall charger di rumah adalah solusi yang paling umum. 


Wall charger menyediakan daya yang lebih besar dibandingkan stop kontak biasa, sehingga pengisian daya lebih cepat.


Jika menggunakan stop kontak biasa juga memungkinkan, tetapi pengisian daya akan lebih lambat. 


Biasanya, ini digunakan sebagai opsi darurat.


Ke dua, pengisian Daya di Kantor.


Beberapa perusahaan menyediakan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik bagi karyawan mereka. 


Ini bisa menjadi alternatif yang nyaman jika kantor Anda memiliki fasilitas tersebut.


Ketiga, pengisian daya di tempat umum lainnya:


Beberapa pusat perbelanjaan, hotel, atau restoran mulai menyediakan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik. 


Anda bisa memanfaatkan fasilitas ini saat sedang berbelanja atau makan.


Ke empat menggunakan Mobile Charger:


Mobile charger adalah perangkat pengisian daya portabel yang bisa dibawa ke mana-mana. 


Ini sangat berguna jika Anda sering bepergian ke tempat yang tidak memiliki fasilitas pengisian daya.

 

Namun apa yang di ulas di atas sepertinya tak lengkap kalau kita tidak memiliki langsung mobil listrik.


Apa lagi pasar mobil listrik di Indonesia semakin berkembang dengan berbagai pilihan model dan harga. 


Berikut adalah beberapa contoh mobil listrik yang tersedia di Indonesia pada tahun 2025.

 

1. Hyundai Ioniq 5:

- Harga: Mulai dari Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar

- Jarak Tempuh: Hingga 480 km (tergantung model)

- Fitur Unggulan: Desain futuristik, pengisian daya cepat, teknologi canggih (Sumber: website resmi Hyundai Indonesia).


2. Wuling Air EV:

- Harga: Mulai dari Rp 250 juta hingga Rp 300 juta

- Jarak Tempuh: Hingga 300 km (tergantung model)

- Fitur Unggulan: Ukuran kompak, harga terjangkau, cocok untuk perkotaan. (Sumber: website resmi Wuling Indonesia).


3. Nissan Leaf:

- Harga: Mulai dari Rp 700 juta hingga Rp 800 juta

- Jarak Tempuh: Hingga 311 km

- Fitur Unggulan: Desain aerodinamis, teknologi e-Pedal, kenyamanan berkendara. (Sumber: website resmi Nissan Indonesia).


4. Tesla Model 3:

- Harga: Mulai dari Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar

- Jarak Tempuh: Hingga 500 km (tergantung model)

- Fitur Unggulan: Performa tinggi, teknologi autopilot, desain mewah. (Sumber: website resmi Tesla Indonesia).

 

Dengan semakin banyaknya pilihan mobil listrik dan infrastruktur pengisian daya yang terus berkembang, diharapkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk di Kabupaten Dairi, akan semakin meningkat di masa depan.


Penulis : Rudi