Siantar

Siantar

Tirta Nciho

Tirta Nciho
Minggu, 05 Oktober 2025, 21:45 WIB
Last Updated 2025-10-05T14:51:44Z
Anak IndonesiaImigranMalaisiaNasionalPendidikan

Secercah Harapan, Politeknik Negeri Medan Sentuh Hati Anak-Anak Imigran di Malaysia

Tim Polmed foto bersama anak-anak Al Ikhlas. (Foto/Istimewa).

Sungai Penchala, Malaysia – nduma.id


Secercah harapan terpancar dari Sanggar Bimbingan Al Ikhlas Sungai Penchala, Malaysia, tempat anak-anak imigran Indonesia bermimpi dan belajar. Rabu 1 Oktober 2025 lalu.


Bagaimana tidak, ditengah hiruk pikuknya kota, tim Politeknik Negeri Medan (Polmed) hadir membawa semangat baru melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk "Pendampingan Anak-Anak Imigran Indonesia: Menguatkan Hak, Identitas, dan Harapan".

 

Giat pengabdian masyarakat itu Dipimpin oleh Irma Suryani Lubis, M.Si., tim pengabdian yang beranggotakan Dr. Muslim Marpaung, M.Si., Syahrial Arif Hutagalung, M.H., Yessi Kurnia Arjani Manik, S.H., M.H., Fauzan Ghafur, S.H., M.H., dan Dita Kartika Sari Hasibuan, S.H., M.H., 


Kedatangan mereka disambut dengan senyum ceria dan nyanyian lagu-lagu Indonesia yang fasih dari anak-anak Sanggar Al Ikhlas. 


Semangat belajar mereka tampak tetap membara, meski di tengah keterbatasan fasilitas.

 

Irma Suryani Lubis menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah panggilan nurani untuk memastikan anak-anak imigran mendapatkan hak pendidikan dan rasa kebangsaan yang kuat. 


"Kami datang bukan hanya untuk mengajar, tetapi untuk mendengar dan memahami. Anak-anak di sini adalah potret ketahanan bangsa di luar negeri. Mereka perlu didukung agar tetap memiliki harapan dan rasa cinta terhadap Indonesia,” ujarnya. Minggu (5/10/2025).


Tim Polmed memberikan pendampingan literasi hukum dasar, edukasi karakter kebangsaan, dan kegiatan kreatif. 


Sesi dialog bersama guru menggali tantangan dan kebutuhan pembelajaran yang lebih efektif.

 

Ibu Murniati, pengelola Sanggar Bimbingan Al Ikhlas, dengan mata berkaca-kaca, menceritakan bagaimana sanggar ini berdiri atas dasar kepedulian terhadap anak-anak buruh migran yang tidak memiliki akses pendidikan formal. 


"Kami mendirikan sanggar ini agar anak-anak tidak kehilangan identitasnya sebagai anak Indonesia. Di sini mereka belajar membaca, menulis, berhitung, dan mengenal Pancasila. Kami ingin mereka tetap bangga menjadi bagian dari Indonesia, meski tumbuh di negeri orang,” tutur Ibu Murniati.


Dr. Muslim Marpaung menambahkan bahwa semangat para pengajar di Sanggar Al Ikhlas merupakan inspirasi nyata bagi dunia pendidikan. 


"Kami melihat sendiri betapa tulus para guru di sini mengabdikan diri. Mereka tidak digaji besar, tetapi tetap mengajar dengan penuh kasih. Ini adalah teladan tentang makna pendidikan sejati,” ungkapnya.


Kepala Sanggar Al Ikhlas, Bapak Nasruddin, menyampaikan rasa syukur atas kunjungan dan pendampingan dari tim Polmed.


"Kami merasa tidak sendirian. Ternyata masih banyak saudara-saudara di tanah air yang peduli terhadap perjuangan kami di sini. Anak-anak pun jadi lebih bersemangat belajar setelah mendapatkan bimbingan dari tim bapak dan ibu dosen,” ucapnya penuh haru.


Irma Suryani Lubis menutup kegiatan dengan harapan agar kerja sama ini terus berkembang.


"Politeknik Negeri Medan siap menjadi mitra dalam mendukung pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri," tuturnya.

 

Kegiatan ini diapresiasi oleh masyarakat sekitar dan menjadi pembelajaran hidup tentang arti pengabdian lintas batas negara bagi para dosen. 


Anak-anak di Sanggar Al Ikhlas kini memiliki semangat baru untuk terus belajar dan bermimpi.

 

Penulis : Rudi

Redaktur : Son