![]() |
| Beberapa warga pengungsi menggelar tikar di lapangan Mapolres Dairi. (Foto/Dody). |
Dairi - nduma.id
Kasus pengrusakan rumah Kepala Desa Parbuluan VI berujung pada laporan Polisi.
Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan melalui Kasi Humas, IPDA Ringkon Manik mengatakan bawa laporan terkait pengrusakan rumah Kepala Desa Parbuluan VI sudah diterima dan sedang dalam proses penyelidikan.
"Laporannya sudah kita terima dan sedang diselidiki. Kita akan proses sesuai hukum," ujar IPDA Ringkon, Senin (10/11/2025).
Menurut Ringkon, Polres Dairi juga telah menyiagakan sejumlah personel untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian.
"Di TKP, di Parbuluan VI sudah ditempatkan personel untuk mengamankan situasi. Ada 40 personel yang kita siagakan," terang Ringkon.
Sebelumnya, ratusan warga Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi mengungsi ke Polres Dairi.
Mereka mengungsi ke Polres Dairi usai sekelompok massa datang menyerbu rumah Kepala Desa Parbuluan VI dan melakukan pengrusakan pada hari Sabtu, 8 November 2025 lalu.
Menurut keterangan dari anak Kepala Desa, Romulo Nadeak, massa yang mengamuk merusak sejumlah fasilitas rumah, termasuk sepeda motor.
Merasa tidak aman, Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak beserta keluarga dan warga lainnya mengungsi ke Polres Dairi untuk menghindari hal yang lebih buruk yang mungkin terjadi.
"Kebetulan kan saya anaknya. Dapat kabar, jadi saya datang ke sana. Jadi saya langsung menyaksikan sendiri dan berhadapan dengan massa," terang Romulo Nadeak, Minggu (9/11/2025).
"Kurang lebih 120 orang. Pengrusakan berat lah. Soalnya kan rumah itu dilempari, dirusaki. Sepeda motor juga dirusaki," lanjutnya.
Menurut Romulo, massa yang datang adalah kelompok masyarakat yang menolak kehadiran PT GRUTI di Desa Parbuluan VI.
Namun Ia mengaku bingung kenapa rumah orang tuanya yang menjadi sasaran amuk massa.
"Sampai dengan hari ini masih bingung. Katanya mereka keberatan dengan hadirnya PT GRUTI, tapi kok yang dirusak rumah Kepala Desa? Kan ga nyambung," ungkapnya.
Mereka mengaku takut untuk kembali ke rumah dan akan bertahan di Polres Dairi hingga para pelaku ditangkap.
"Harapan kami sama Kapolres Dairi, minta tolong lah pak supaya secepatnya para pelaku tindakan anarkis itu cepat ditangkap. Karena akibat dari tindakan itu kami juga sudah tidak berani lagi pulang ke kampung, karena mereka mengancam akan membunuh kami ketika kami pulang ke kampung," pungkasnya.
Informasi didapat, ada sekitar 80 kepala keluarga yang mengungsi ke Polres Dairi.
Pantauan awak media di lapangan, para warga yang mengungsi menempati sejumlah lorong dan rumah dinas di Polres Dairi.
Penulis : Dody
Redaktur : Rudi
