Siantar

Siantar

Tirta Nciho

Tirta Nciho
Selasa, 25 November 2025, 16:40 WIB
Last Updated 2025-11-25T09:40:26Z

Rakor Lintas Sektor Digelar, Dairi Tekan Angka Kematian Ibu & Bayi

Foto bersama. (Foto/Istimewa).

Dairi - nduma.id


Pemerintah Kabupaten Dairi menggelar rapat koordinasi lintas program untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). 


Rakor yang dilaksanakan pada Senin 24 November 2025 di Aula Sada Ahmo, Sidikalang, juga membahas Diseminasi Audit Material Perinatal - Surveilans dan Respon AMP-SR Kabupaten Dairi.

 

Sekretaris Daerah, Surung Charles Bantjin, mewakili Bupati Dairi membuka acara tersebut. 


Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan, dr. Henry Manik, Dirut RSUD, dr.Mey Sitanggang, para kepala Puskesmas, perwakilan OPD lintas sektoral, dan Sebastianus Tinambunan dari RSU Serenapita.

 

Rakor ini menghadirkan Prof.Dr.dr. Sarma Nursani L.Raja M.Ked (OG), Sp.OG(K) dari POGI Sumut dan Zulaidah Maysaroh Lubis, SKM, M.Kes dari Dinas Kesehatan Prov. Sumut sebagai pembicara.

 

Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan bahwa perbaikan indikator kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu wujud kemajuan pembangunan kesehatan. 


Ia menyebutkan bahwa AKI turun signifikan dari 305 per 100.000 kelahiran hidup pada 2025 menjadi 189 per 100.000 pada 2020. Meski demikian, angka ini belum mencapai target tahun 2024, yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup, dan masih jauh dari target SDGS 2030, yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup.

 

Ia juga menjelaskan bahwa Angka Kematian Neonatal (AKN) berhasil ditekan dari 15 per 1000 kelahiran hidup pada 2017 menjadi 9,3 pada 2020, mendekati target SDGS sebesar 7 pada tahun 2030.

 

"Ini tidak terlepas dari peran strategis layanan kesehatan dasar yang semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk peningkatan cakupan imunisasi serta penyediaan layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang semakin terstandar dan terjangkau," ujarnya.

 

Sekda juga memaparkan data kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Dairi. 


Pada tahun 2024, terdapat 4 kasus kematian ibu dan 33 kasus kematian Neonatal. 


Sementara pada tahun 2025 hingga saat ini, terdapat 2 kasus kematian ibu dan 16 kasus kematian Neonatal.

 

"Belajar dari kasus ini tentunya memerlukan perhatian dari seluruh pemangku kepentingan terkait. Saya berharap Rakor ini akan menghasilkan rencana tindak lanjut yang akan menjadi acuan pergerakan lintas daerah kedepan," pungkasnya.


Penulis : Real

Redaktur : Rudi