![]() |
| Antrean kendaraan di SPBU Jalan Ahmad Yani - Sidikalang. (Foto/Dody). |
Dairi - nduma.id
Antrean panjang kendaraan menjadi pemandangan tak biasa di setiap SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang ada di Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Selasa, 2 Desember 2025.
Hal ini dikarenakan distribusi BBM (Bahan Bakar Minyak) belum normal, pasca peristiwa banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara.
Pantauan awak media, kendaraan yang akan mengisi BBM di SPBU Jalan Ahmad Yani - Sidikalang, terlihat mengantre hingga ke Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di samping Mapolres Dairi.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Kabupaten Dairi, Lipinus Sembiring mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh terjadinya cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, sehingga mengakibatkan pendistribusian BBM terhambat.
"Keterlambatan pasokan BBM diakibatkan oleh kondisi cuaca buruk yang terjadi beberapa Minggu terakhir. Akibatnya, kapal pengangkut BBM tidak bisa merapat ke Pelabuhan Belawan," ujar Lipinus.
Menurutnya, sejak hari Sabtu yang lalu pasokan BBM ke setiap SPBU sudah mulai didistribusikan, akan tetapi karena sudah sempat terjadi keterlambatan maka dibutuhkan waktu untuk dapat kembali normal.
Ditambah lagi adanya "panic buying" yang dilakukan oleh masyarakat.
"Karena sudah sempat terjadi kelangkaan maka terjadi panic buying. Masyarakat berlomba untuk mendapatkan BBM, sehingga memicu kesemrawutan, dan juga mengganggu aktivitas transportasi BBM itu," terangnya.
Untuk kuota BBM Kabupaten Dairi sendiri menurutnya tidak ada persoalan.
Namun untuk menjamin ketersediaan BBM di setiap SPBU, pihak Pertamina mengambil kebijakan, yang tadinya pendistribusiannya diperuntukkan untuk 1 SPBU, maka dibagi untuk 2 SPBU.
"Harapannya untuk memecah konsentrasi, tapi karena kalah dengan panic buying tadi jadi tetap terjadi antrean panjang. Ini terjadi hampir di seluruh Sumatera Utara," ucapnya.
Menurutnya dalam beberapa hari ke depan situasi sudah dapat kembali normal.
"Kalau menurut kami, dari usaha yang dilakukan Pertamina secara terus menerus untuk memaksimalkan penyaluran, sepertinya 3-4 hari ke depan sudah bisa normal," jelas Lipinus.
Menurutnya saat ini pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi sedang mengupayakan agar situasi kembali normal.
Untuk itu, Pemkab Dairi mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik, dan melakukan pembelian secukupnya saja.
"Untuk masyarakat kita harapkan agar tidak perlu panik, tidak perlu melakukan stok di rumah, karena pada pasokan dari Pertamina itu tetap tersedia. Pada prinsipnya, jumlah pasokan aman," pungkas Kabag Perekonomian itu.
Penulis : Dody
Redaktur : Rudi
