SMSI

SMSI
Redaksi
Senin, 08 Maret 2021, 12:48 WIB
Last Updated 2021-12-21T16:06:31Z
Kesehatan

Apakah Bayi Boleh Diberikan Air Putih? Ini Penjelasannya


Tentu tak ada asupan yang terbaik pada bayi selain ASI. Air susu diproduksi secara alami memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Komposisinya pun lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. 

ASI eksklusif diberikan pada bayi baru lahir hingga berusia enam bulan. Selama periode tersebut, disarankan untuk hanya memberi Si Kecil ASI, tanpa tambahan asupan apa pun. Sebab, ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan oleh bayi.

Namun ada anggapan Selain ASI, bayi boleh diberikan air putih agar tidak dehidrasi. Lalu sebenarnya apa benar bayi boleh diberikan air putih?

Ibu mungkin berpikir bahwa memberikan air putih untuk bayi bisa menjadi selingan selain ASI eksklusif. Dikutip popmama.com menurut American Dietetic Association (ADA) dan American Academy of Pediatrics (AAP), orangtua sebaiknya tidak perlu khawatir jika bayi mereka akan kekurangan cairan meski tidak minum air putih.

Hal ini karena kandungan air dalam ASI sudah cukup untuk memenuhi jumlah air putih yang wajib dikonsumsi oleh bayi, yaitu sebesar 1,5 mL air/kkal energi setiap harinya. Selain itu, rasa air putih yang sejuk dan segar dapat membuat bayi kehilangan selera untuk minum susu.

Minum air putih akan membuat perut bayi terasa penuh dan menunda rasa laparnya, sehingga memicu bayi untuk minum susu lebih sedikit daripada biasanya.

Lalu, kapankah waktu yang tepat untuk mengenalkan air putih pada bayi? Tentunya, suatu waktu ibu harus mengenalkan air putih kepada anak, karena air putih merupakan asupan penting manusia. Namun, pada bayi ASI eksklusif, mereka tidak membutuhkan dan tidak perlu diberikan air putih. Bayi berusia di bawah 6 bulan mendapatkan cukup cairan hanya dari ASI, walaupun pada cuaca panas dan ketika bayi berkeringat.

Bayi diperbolehkan untuk meminum air putih saat masa pemberian MPASI. Saat makanan pertama bayi diberikan pada usia 5-6 bulan, asupan susu bayi mulai berkurang dari 750-900 ml, menjadi 400-750 ml per hari.Ini semua juga tergantung dari pengenalan MPASI, jenis makanan bayi yang padat, dan cara konsumsinya. Target bagi bayi 6-12 bulan adalah memastikan asupan nutrisi yang ideal untuk pertumbuhannya.Untuk mencapai target tersebut, MPASI harus dimulai secara perlahan dan dalam beberapa tahap. Pemberian air sudah boleh dilakukan. Namun, karena masih adanya asupan susu formula dan ASI, takaran air putih untuk bayi 6 bulan tidak lebih dari 60-120 ml per hari.

Bersumber klikdokter.com terlalu banyak memberikan air putih dapat membuat bayi menjadi kembung, tidak mau lagi minum ASI, atau bahkan sakit perut. Apalagi, terlalu banyak air putih juga mengganggu proses penyerapan nutrisi dari ASI. Pada kasus yang lebih gawat pemberian air putih terlalu banyak dapat menyebabkan intoksikasi air. Dalam kondisi ini, air mengencerkan kadar garam dalam tubuh sehingga tubuh mengalami ketidakseimbangan cairan. Akibatnya, bayi dapat mengalami kejang, penurunan kesadaran, bahkan koma.

Ketika anak menginjak usia 1 tahun dan sudah mengonsumsi makanan padat, ibu dapat memberikan air putih sesuai dengan keinginan anak. Pada kondisi tertentu seperti diare, anak dapat mengalami kekurangan cairan. Hindari pemberian air putih karena anak membutuhkan carian yang mengandung elektrolit. Namun, sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter sebelum memberikan cairan elektrolit kepada anak anda.

Sebagai kesimpulan, bayi ASI eksklusif tidak perlu diberikan air putih. Setelah menginjak usia 6 bulan, bayi sudah boleh diperkenalkan sedikit air putih sesuai dengan takaran ya bunda.


Penulis : Augesti Giovani