Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Redaksi
Senin, 15 Maret 2021, 17:04 WIB
Last Updated 2021-12-21T16:06:29Z
Kesehatan

Keputihan Pada Wanita Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Kenali Ciri-Cirinya

Keputihan merupakan kondisi yang akrab dialami oleh wanita sepanjang siklus kehidupannya mulai dari remaja bahkan sampai menopause setidaknya sekali seumur hidup. Dalam istilah medis keputihan disebut dengan flour albus atau leucorrhoea. Meski sering dialami para wanita, tidak banyak yang tahu apa itu sebenarnya keputihan, penyebabnya, dan bahayanya.

Keputihan adalah cairan yang dikeluarkan dari alat genital (vagina) yang tidak berupa darah. Namun tidak semua keputihan itu sama. Ada dua jenis keputihan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal ( patologis).

  • Keputihan fisiologis, yaitu keputihan yang terjadi sesuai dengan siklus reproduksi wanita atau sesuai dengan siklus tubuh wanita dengan jenis pengeluaran berwarna bening, tidak berlebihan tidak berbau dan tidak menimbulkan rasa gatal atau perih  dan mengandung banyak sel epitel dengan sel leukosit yang jarang.
  • Keputihan patologis, yaitu keputihan yang ditandai dengan jumlah pengeluaran yang banyak, berwarna putih seperti susu basi, kuning atau kehijauan, gatal, perih, dan disertai bau amis atau busuk.

Dalam keadaan normal keputihan berfungsi untuk membersihkan vagina dari benda-benda asing, pertahanan terhadap berbagai infeksi, pelumas saat hubungan seksual dan membantu fungsi reproduksi. Cairan keputihan memiliki ph 3,5  – 4,5. Keputihan normal terjadi sesuai dengan proses menstruasi.

Jadi jika mendapatkan ciri keputihan normal anda tidak perlu cemas, karena itu hal yang wajar. Namun jika anda mendapatkan gejala keputihan abnormal bisa jadi itu merupakan pertanda suatu penyakit.


Penyebab Keputihan Abnormal

Terdapat dua faktor yang mendorong terjadinya keputihan yaitu faktor endogen dari dalam tubuh dan faktor eksogen dari luar tubuh. Faktor endogen bisa terjadi karena adanya kelainan pada vagina, sedangkan faktor eksogen dibedakan menjadi dua kelompok yakni infeksi dan non infeksi. Faktor infeksi bisa oleh karena bakteri, jamur, parasit, virus, sedangkan faktor non infeksi adalah iritasi akibat sperma, masuknya benda asing ke vagina baik sengaja maupun tidak, kondom yang tidak higienis, membersihkan vagina dengan cara yang kurang bersih, daerah sekitar vagina lembab akibat pemakaian celana yang ketat dan tidak menyerap keringat, sabun pembersih vagina, dan kondisi tubuh yang menurun, aktivitas yang terlalu lelah.


Cara Mengatasi Keputihan Abnormal

Keputihan dapat dicegah dengan berbagai cara. Dengan menjaga pola hidup sehat seperti berolahraga dan konsumsi makanan bernutrisi, setia pada satu pasangan, menjaga kebersihan area vagina, menghindari memakai pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat, serta hindari stres yang berkepanjangan.

Namun jika keputihan semakin menjadi, dan tidak terkontrol anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter. Pada beberapa kasus, jika keputihan abnormal tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit menular seksual (pms), kemandulan, infeksi saluran reproduksi dan kanker serviks. Oleh karena itu jika sudah sering terjadi maka anda perlu memeriksakannya ke dokter spesialis kandungan maupun kulit kelamin untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum keputihan berkembang menjadi penyakit berbahaya.


Penulis : Augesti Giovani