Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Kamis, 10 Maret 2022, 18:45 WIB
Last Updated 2022-03-13T12:27:59Z
Daerah

Bupati Pakpak Bharat Geram, Monumen Pemekaran Dirusak OTK

Bupati Pakpak Bharat, Kapolres dan tokoh masyarakat di monumen pemekaran. (Foto/Kominfo Pakpak Bharat)


PAKPAK BHARAT, Salak - nduma.id

Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor mengaku geram dengan orang yang melakukan pengerusakan monumen pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat. Dia prihatin karena melihat sejumlah mejan yang berada lokasi monumen rusak.

Monumen yang terletak di kawasan Ringroad Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat kini terlihat memprihatinkan. Para pelaku dinilainya tidak bermoral dan etika.

Monumen pemekaran ini adalah salah satu moment bersejarah bagi lahirnya Kabupaten Pakpak Bharat. Untuk itu Bupati Franc meminta aparat kepolisian untuk mengusut dan mengungkap kasus perusakan tersebut.

Bupati menghimbau masyarakat, tokoh masyarakat tokoh adat, pemuda agar bersama sama saling menjaga dan menghargai cagar budaya yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat

"Kalau kita tidak bisa menghargai, menjaga serta melestarikan cagar budaya Kita, mau dibawa kemana Pakpak Bharat?" ujar Bupati, Kamis (10/3/2022)

Di monument terlihat 5 unit mejan rusak parah. Mejan-mejan ini rusak diketahui Bupati saat ia melintas dari kawasan ringroad menuju perkantoran Pemkab Pakpak Bharat, Sindeka Salak.

Kapolres Pakpak Bharat, AKBP Rocky Marpaung bersamaKasat Reskrim serta personil langsung melakukan olah TKP serta mengumpulkan bukti.

Kapolres mengatakan pihaknya akan mengusut kasus ini.

" Saat ini polres Pakpak Bharat sedang melakukan proses penyelidikan, motif pelaku juga masih dalam penyelidikan" kata AKBP Rocky Marpaung .

Kedepannya pihak kepolisian akan meningkatkan pengawasan  serta perhatian khusus  cagar budaya.

" kita bersama unsur forkopimda akan duduk bersama untuk meberikan perhatian khusus terhadap cagar cagar budaya kita. begitu juga yang belum masuk cagar budaya akan dibuat surat ketetapan dan akan mensosialisasikan kepada masyarakat" kata Kapolres Pakpak Bharat.

Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan unsur lainnya yang hadir di monumen pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat juga mengutuk keras para pelaku perusakan tersebut.

Tokoh Budaya Suku Pakpak, Erah Banurea, meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus perusakan ini. Erah Banurea berpendapat bahwa mejan adalah salah satu simbol suku Pakpak yang mesti dijaga dan dilestarikan. Apalagi mejan tersebut berada di tugu pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat.

"Untuk itu kami menghimbau agar masyarakat suku Pakpak mari bersama sama dan menjaga serta melestarikan adat budaya suku Pakpak,mengingat Kab Pakpak Bharat adalah benteng terakhir suku Pakpak," Pinta Erah Banurea 

Senada dikatakan tokoh pemuda Antoni berutu,  Dia miris melihat perusakan itu.

"Kepada para pemuda ayo kita jaga dan lestarikan cagar budaya kita, mari sama sama menjaga. dan kepala aparat kepolisian kami harap agar mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya," katanya. (**)