Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Minggu, 06 Maret 2022, 11:10 WIB
Last Updated 2022-03-06T04:10:40Z
Daerah

Pertanian dan Perkebunan Sektor Unggulan di Pagindar

Bupati Pakpak Bharat, Franc Benrhard Tumanggor dialog dan diskusi dengan tokoh masyarakat Pagindar. (Foto/Istimewa)

PAKPAK BHARAT, Pagindar - nduma.id

Bupati Pakpak Bharat, Franc Benrhard Tumanggor mengatakan saat ini focus utama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Kecamatan Pagindar adalah pengembangan sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini dia sampaikan saat membuka dialog dan diskusi dengan tokoh masyarakat Pagindar di Aula Kantor Camat Pagindar (01/03/2022).

“Fokus dan arah Pembangunan kita khususnya di wilayah Pagindar ini adalah pengembangan pertanian dan perkebunan serta ketahanan pangan, hal ini tentunya tidak lepas dari kondisi geogerafis wilayah ini yang juga didukung oleh sebagian besar mata pencaharian disini adalah petani,” ucap Bupati.

Hal itu menjadi pertimbangan yang mendasar untuk menentukan arah kebijakan pembangunan di Kecamatan Pagindar.

Untuk itu Bupati mengajak para tokoh masyarakat untuk berdiskusi dan berdialog bersama tentang berbagai masalah dan kendala yang dihadapi oleh petani.

Bupati juga mengajak masyarakat Pagindar untuk bisa seiring sejalan dengan Pemerintah dalam upaya mewujudkan Pakpak Bharat yang nduma dan sejahtera. 

“Masyarakat harus bisa sejalan dengan pemerintah ini, sada kata sada orjok sehingga tercipta sebuah sinergitas yang berkesinambungan antara pemerintah dengan masyarakat, kalau sudah begini akan lebih mudah bagi kita untuk menyelesaikan setiap persoalan yang ada,” sebut Bupati.

Beberapa persoalan yang dibahas diantaranya status tanah milik para petani yang sebagian masuk kawasan hutan sehingga menjadi kendala saat akan dimasukkan dalam program peremajaan sawit, kesulitan dalam pengurusan akte tanah dan sebagainya.

Kalangkaan pupuk dan peralatan pertanian serta buruknya infrastruktur yang ada di Kecamatan ini juga menjadi salah satu keluhan masyarakat kepada Bupati.

“Lahan kita disini memang luas, bagus untuk pertanian dan perkebunan, tapi pak, lihatlah kondisi jalan kami, jembatan tidak layak dilalui kendaraan besar, hal ini sangat menyiksa bagi kami petani di sini, manakala tiba musim panen justru tidak laku karena toke enggan datang kemari,” ucap Pondang Manik, salah seorang tokoh masyarakat.

Kelangkaan pupuk, bibit, obat-obatan pertanian serta peralatan pertanian tidak lupa menjadi topic pembahasan.

Terkait hal ini Bupati berjanji akan ada solusi terbaik dalam waktu dekat ini.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten akan menangani masalah ini, sedang kita upayakan bersama Pemerintah atasan kita baik Provinsi juga Pusat agar Pakpak Bharat selalu mendapat perioritas utama dalam program mereka juga,” jawab Bupati.

Bupati juga menjelaskan arah kebijakan pertanian Pakpak Bharat yang saat ini lebih kepada mekanisasi dari yang sebelumnya masih mengandalkan metode manual.

“Saat ini kita mulai mengarah pada metode mekanisasi pertanian, dimana sebelumnya metode manual sangat dirasa berat, lambat dan tidak maksimal, oleh karenanya kita sudah mempersiapkan berbagai peralatan modern dan terbaru untuk menunjang proses pertanian kita, ada hand taktor, alat penggiling dan pemipil, pengering dan berbagai jenis mesin lainnya,” terang Bupati.

Dipaparkan Bupati Inti dari semua adalah kesejahteraan masyarakat, bahwa visi dan misi Bupati Pakpak Bharat yang telah tertuang dalam RPJMD adalah bagaimana masyarakat Pakpak Bharat harus benar-benar merasakan apa itu kininduma. (**)