Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Jumat, 20 Mei 2022, 10:45 WIB
Last Updated 2022-05-21T03:54:07Z
DairiEkonomi

Perumda Lae Nciho Dapat Kucuran Dana 12,4 Miliar Dari Bank Dunia

Direktur Perumda Lae Nciho, Wahlin Munthe. (Foto/Rudi)

DAIRI, Sidikalang - nduma.id

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Lae Nciho (Perumda Lae Nciho) di Kabupaten Dairi Sumatera Utara bakal menerima bantuan dana sebesar 12,4 Miliar dari Bank Dunia.

Penyaluran dana itu melalui program National Urban Water Supply Project (Proyek NUWS) tahun 2022, tujuannya mendukung pencapaian akses universal air minum, khususnya di wilayah perkotaan dan peningkatan produksi debit air.

"Kita mengajukan proposal melalui kementerian PUPR November tahun 2021 lalu," kata Direktur Perumda Lae Nciho, Wahlin Munthe, Kamis 19 Mei 2022.

Proyek ini memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah untuk peningkatan dan memperluas layanan air minum perpipaan.

Bantuan dana juga bukan menjadi beban hutang Pemda atau Perumda Air Minum Lae Nciho, tapi kucuran dana itu juga harus di imbangi kesiapan dari daerah. 

Untuk bisa mengajukan proposal, perusahaan air minum harus sehat.

Dari 19 perusahaan air minum di Sumut, ada 8 perusahaan yang dikatakan sehat, salah satunya Perumda Lae Nciho.

Dan tahun 2022 ini ada 3 perusahaan air minum di Sumatera Utara yang menerima dana Bank Dunia itu, Tapanuli Utara, Tebing Tinggi dan Kabupaten Dairi.

Ada dua pilihan yang bisa di ajukan, secara stimulan atau bekerja sama dengan Bank.

"Stimulan memberikan bantuan langsung dengan nilai pagu yang sudah di sepakati atau kedua disarankan kita kerjasama dengan perbankan, setelah kerja selesai mereka bantu 30 persen. Ini harus ada semacam feedback. Jadi saya pilih yang stimulan saja," terang Wahlin Munthe.

Meski demikian dana itu di katakan belum di salurkan.

"Kita berupaya semaksimal mungkin agar ini bisa segera realisasi mumpung pandemi ini sudah melandai," bilang Wahlin.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Dairi ini menjelaskan, dari audit akuntan publik, perusahan yang di pimpinnya itu masuk katagori sehat.

Tercatat ada 21 ribu pelanggan perusahaan air minum saat ini, dan hingga 2024 mendatang ditargetkan bisa bertambah 8.500 pelanggan lagi.

Melalui bantuan dana Bank Dunia ini, Wahlin menargetkan bisa menambah 20 persen kapasitas volume air dari sebelumnya 450 meter perdetik.

Ada beberapa sumber air yang di incar di berbagai cabang dan unit. 

Kemudian perbaikan dan pencucian pipa juga akan terus di lakukan tahun ini.

Terkait keluhan pelanggan dengan kondisi air keruh, Wahlin tidak membantah, itu dikarenakan kondisi pipa yang sudah lama.

"Pipa kita dari tahun 1985, sudah sangat tua, jadi itu mau kita flushing terutama pipa primer," sebutnya.

Saat ini ada 45 Km  sambungan pipa primer dan sudah masuk perencanaan bisnis plan dalam dana bantuan Bank Dunia. 

"Harapan kita yang real adalah sehat dari seluruh aspek, sehat ke pelanggan, sehat di perusahaan dan pegawai sejahtera," ujar Wahlin.

Wahlinpun meminta dukungan dari semua pihak dan komponen masyarakat agar terealisasi. (nd1).