SMSI

SMSI
Rabu, 01 Juni 2022, 11:00 WIB
Last Updated 2022-06-01T04:24:59Z
Dairi

BOP Paud Dairi Naik. Tahun Ini 2,8 Miliar

Papan merek ruang kantor bidang Paud dan PNFI. (Foto/Justin).

DAIRI, Sidikalang - nduma.id

Dana Bantuan Oprasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) Kabupaten Dairi Tahun Anggaran 2020 – 2021 sebesar 5,4 Miliar sempat heboh gegara di demonstrasi.

Massa yang menamakan diri Aliansi Pemerhati Penggunaan Anggaran Negara (AP2N) 3 kali menggelar aksi demonstrasi di Kejaksaan Negeri Dairi.

Mereka mempertanyakan penanganan terkait dugaan penyimpangan dana itu.

Tahun 2022, anggaran dana BOP Paud Kabupaten Dairi ini naik dari tahun sebelumnya.

Kabid Pembinaan Paud dan Pendidikan Nonformal di Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Mariana Sinaga mengaku, tahun 2022 dana BOP Paud Kabupaten Dairi sebesar Rp.2.824.980.000,- . 

Jumlah ini lebih besar dari tahun 2020 dan 2021.

Tahun 2022 Rencananya dana itu akan di salurkan kepada 129 lembaga Paud. 

“Kalau penyalurannya kan langsung ke rekening paudnya," kata Mariana Sinaga, Selasa (31/5/2022). 

Anggaran BOP PAUD itu berasal dari Dana Alokasi Khusus nonfisik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sesuai dengan permendikbud pemakaian dana dikatakan untuk kebutuhan makanan tambahan, honor guru paud, pembelian alat permainan dalam dan luar, serta untuk buku Paud.

Tahun 2020 lalu, Kabupaten Dairi menerima BOP Paud sebesar Rp.2.719.200.000,- tapi yang terealisasi sebesar Rp.2.370.000.000,-

Dana tersebut di salurkan kepada 126 lembaga Paud.

Sedangkan Rp.349.200.000,- di Silvakan.

Tahun 2021, Kabupaten Dairi menerima BOP Paud sebesar Rp.2,733.600.000,- dan yang terealisasi sebesar Rp.2,513.400.000,- 

Dana tersebut di salurkan kepada 147 lembaga Paud.

Sedangkan Rp.220.000.000,- di Silvakan. 

Tahun 2020 dan 2021, besaran dana yang di terima pengelola Paud sebesar 600 ribu per siswanya. 

Sedangkan untuk tahun 2022 naik menjadi 630 ribu pertahun satu siswa. 

Di Kabupaten Dairi ada 225 lembaga Paud tetapi tidak semua menerima anggaran itu.   

Untuk bisa menerima dana itu, lembaga Paud harus mendaftar dengan memasukkan data siswanya secara online ke data dapodik Kemendikbud.

“Semua data peserta didik dan lembaga yang ada terdata di dapodik kementerian, jadi enggak bisa kita manipulasi data, karena ada batas waktu pengajuan,” kata Mariana.

Dana BOP PAUD ini dikatakan menjadi harapan untuk operasional pengelolaan Paud dan besaran dananya berdasarkan jumlah siswa. 

“Kalau dari APBD gak ada hanya itu aja. Tambahnya kalau dari kementerian mau ada bantuan-bantuan. Dari APBD kalaupun ada paling buat lomba-lomba untuk anak didik, seperti bikin kegiatan-kegiatan biasa. Kayak kemarin kita bikin lomba fashion show untuk anak-anak. Kalau untuk dana enggak ada, semuanya dari kementerian,” sebut Mariana Sinaga.

Terkait pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Dairi, Mariana tidak membantah. Dia menyebutkan di panggil sebanyak 3 kali melalui surat dan Cellular. 

Dia juga membenarkan kalau petugas Kejari Dairi meminta dokumen BOP Paud mulai tahun 2018 sampai 2021. 

Akibat proses di kejaksaan ini, penyaluran BOP Paud tahun ini dikatakan jadi terlambat.

Penyaluran yang seharusnya bisa rampung di bulan April kini di targetkan rampung di bulan Juli mendatang.

Sejumlah Paud juga di katakan saat ini ada yang enggan menerima dana itu karena tidak mau susah.

Ketika wartawan meminta data lembaga Paud yang menerima anggaran, Mariana Sinaga menolak memberikan.

"Kalau minta data itu melalui Pusat Informasi Pemerintah aja itok, jadi semua informasi data melalui mereka. Sekretariatnya di Infokom,” tungkas Mariana. (nd1).