Demokrat

Demokrat

Domian

Domian

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala
Senin, 22 Agustus 2022, 10:33 WIB
Last Updated 2022-08-22T03:36:07Z
Daerah

SMSI Sumut Nilai Sekdaprovsu Baru Mampu Perkuat Gaya Komunikasi Gubsu

Pengurus SMSI Sumut. (Foto/SMSI).

Medan - nduma.id

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatera Utara (Sumut) menilai pengalaman birokrasi Sekdaprovsu yang baru, Arief Sudarto Trinugroho, mampu memperkuat gaya komunikasi Gubsu Edy Rahmayadi yang terbuka, tegas, dadakan dan apa adanya.

Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung, di dampingi Wakil Ketua Agus S Lubis dan Sekretaris Erris J Napitupulu menyatakan keyakinan itu.

“Pak Arief harus mampu mengikuti sikap maupun gaya komunikasi Pak Gub Edy, agar diseminasi informasi Pemprovsu kepada publik tetap lancar dan lebih berkualitas,” ujar Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung, Minggu (21/8/2022).

Zulfikar mengatakan selaku wadah berhimpun pemilik dan pengelola media siber Konstituen Dewan Pers, SMSI berkepentingan diseminasi informasi Gubsu yang dinamis dan responsif selama ini.

Zulfikar yakin akan lebih baik dengan kehadiran Sekdaprovsu definitif.

“Pengalaman mencatat posisi sentral Sekdaprovsu hingga Pj Pak Afifi Lubis selama ini terbukti memiliki peran strategis bagi lancarnya diseminiasi informasi Gubsu dan Wagub kepada publik,” ujar Zulfikar yang sudah menjalankan tugas jurnalistik bersama 7 gubernur di Pemprovsu.

Khusus dalam kepemimpinan Gubsu Edy Rahmayadi, Zulfikar yang juga anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Propinsi Sumut, mengakui hingga saat ini belum semua pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) mampu, paling tidak menyelaraskan sikap mereka dengan gaya komunikasi Gubsu Edy.

“Buktinya masih banyak pimpinan OPD yang kurang terbuka dengan pers, bahkan cenderung menghindar. Kami punya catatan masih banyak OPD yang sampai dua per tiga tahun anggaran ini sekali pun belum pernah secara resmi menggelar konperensi pers tentang kinerja OPD-nya,” ujar Zulfikar..

Kondisi realistis ini, lanjutnya sangat bertolak belakang dengan sikap maupun gaya komunikasi Gubsu Edy Rahmayadi yang bisa dikatakan tiada hari tanpa berinteraksi dengan pers. 

Bagi wartawan saat ini, jauh bih gampang dan mudah bertemu dengan Gubsu dibanding beberapa pimpinan OPD.

“Bagi wartawan, berinteraksi dengan Gubsu bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja mulai dari selesai waktu Shalat Subuh di Masjid Gubsu hingga malam sekalipun sepanjang beliau masih beraktivitas,” ujar Zulfikar.

Bukan sekedar bertemu, lanjutnya apa saja pun pertanyaan wartawan tetap dijawab oleh Gubsu dengan apa adanya dan bahasa yang tegas. 

Bahkan terkadang terhadap sesuatu masalah yang informasinya belum sampai lengkap kepadanya.

“Inilah realita dan gaya komunikasi Gubsu Edy yang belum secara utuh sejajar dengan sikap mau pun komitmen anak buahnya. Ditengarai akibat masih adanya kesenjangan itu tidak jarang terjadi bias informasi sehingga menyimpang dari makna,” ujar Zulfikar.

Di sini lah lanjut Zulfikar peran sentral Sekdaprovsu selaku pemegang otorita kebijakan internal Pemprovsu dengan kemudi Dinas Kominfo harus mengendalikan diseminasi informasi tersebut agar tetap utuh dan sesuai makna.

Sekdaprovsu Arief Sudarto Trinugroho memulai pengabdian sebagai pegawai biasa di Pemko Medan, kemudian meniti karier di berbagai jenjang dan tingkatan hingga menduduki jabatan karier tertinggi eselon 1 di pemerintahan Sumut.

Sekretaris SMSI Sumut Erris J Napitupulu menambahkan SMSI Sumut berkontribusi proporsional dan profesional dalam membantu diseminasi informasi tersebut sesuai koridor dan hakekat informasi dimaksud demi kepentingan keterbukaan informasi publik di Sumut (**)