 |
| Alat berat mendorong truk yang terperosok di Jalur Sementara Jalan Nasional di Pakpak Bharat. (Foto/Rudi). |
PAKPAK BHARAT, STTU Jehe - nduma.id
Hari keempat pasca amblasnya badan jalan nasional di Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara, antrian panjang kendaraan masih terlihat.
Hingga malam ratusan truck dari arah kota Medan menuju kota Subulussalam Provinsi Aceh dan sebaliknya masih terlihat mengular hingga belasan kilometer dari arah berlawanan.
Petugas kepolisian di bantu warga setempat terlihat sibuk mengatur lalu lintas kendaraan dengan jalur buka tutup melalui akses jalan darurat.
Anggiat Bintang kepala desa Tanjung Meriah Kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe mengatakan antrian kendaran sedikit terurai pasca di buat jalan darurat dengan akses buka tutup.
Namun jalan darurat ini kondisinya tidak layak, apalagi jika cuaca sedang hujan.
Truck-truck yang melintas terperosok.
"Sudah bisa lewat setelah di buat jalan darurat. Tapi ini pun masih perlu perhatian lagi lah. Seperti ini truk terperosok," kata Anggiat Bintang, Kamis malam (29/8/2022).
Pengendara berharap penanganan badan jalan ini secepatnya di lakukan mengingat akses ini merupakan satu satunya jalur terdekat penghubung antara kota Medan Sumatera Utara menuju kota Subulussalam Provinsi Aceh yang bisa di lalui truck-truck besar.
"Apalagi hujan gini, gak bisa lewat truk," tuturnya.
Di lokasi terlihat truk yang melintas terperosok lumpur dan harus di bantu dengan alat berat saat melintas jalur darurat.
Badan jalan nasional ini amblas pada Senin siang 26 September 2022 lalu.
Awalnya gorong-gorong di bawah badan jalan rusak menyebabkan badan jalan retak dan menggantung kemudian amblas kedalam jurang.
Petugas kepolisian Polres Pakpak Bharat sudah membuat jalan alternatif melalui simpang depan Pos Lantas Sibande tembus ke desa Kaban Tengah, namun sayangnya jalur ini tidak bisa di lalui truck-truck besar, hanya bisa di lalui kendaraan pribadi atau mini bus. (nd1).
