 |
| Aksi Demo di Kejatisu. (Foto/Istimewa). |
Mandailing Natal - nduma.id
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas II B Panyabungan, sepertinya enggan menjawab konfirmasi yang di layangkan wartawan melalui pesan singkat WhatsApp, Senin 10 Oktober 2022.
Padahal wartawan sudah memperkenalkan diri dan menyebut identitas.
Konformasi itu menindaklanjuti aksi damai Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Peduli Aset Sumatera Utara (PP Gempasu) pada Jum'at 7 Oktober 2022 lalu di Poldasu dan Kejatisu.
Mereka mempersoalkan terkait dugaan mark up pengadaan makanan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tahun 2022 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II Panyabungan.
Dikutip dari topmetronews.com konfirmasi wartawan tersebut dijawab dengan mengatakan "ketemu aja langsung sambil ngopi2 Bg". Tanpa memberi jawaban apa yang dipertanyakan wartawan.
Wakil Ketua Dewan Pers, Agung Dharmawijaya menjelaskan narasumber seharusnya memberikan klarifikasi atau jawaban atas konfirmasi yang dilakukan wartawan.
"Seharusnya seorang obyek narasumber itu mau memberikan jawaban atas konfirmasi yang dilayangkan wartawan demi mendapatkan sebuah berita yang berimbang," paparnya
Sebelumnya massa Mahasiswa yang mengatasnamakan PP Gempasu menggelar aksi damai, meminta Kejatisu memanggil dan memeriksa dugaan adanya indikasi korupsi dan mark up kegiatan pengadaan makanan narapidana tahun anggaran 2022 yang bersumber dari APBN. (nd1).
