Halim Lumban Batu

Halim Lumban Batu

Wahyu Sagala

Wahyu Sagala

Pemko Siantar

Pemko Siantar
Minggu, 02 Oktober 2022, 16:24 WIB
Last Updated 2022-12-08T07:18:11Z
AdvertorialDairiDinas KesehatanOrang Dengan Gangguan Jiwa

“SAKEJI” Program Sayangi ODGJ Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi

Foto bersama usai melakukan pelayanan Kesehata Jiwa di Sumbul. (Foto/Istimewa)

DAIRI, Sidikalang - nduma.id


ODGJ atau Orang Dengan Gangguan Jiwa adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagaimana manusia.


Di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, upaya untuk melindungi ODGJ ini terus di giatkan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, dr. Hendrik Manik mengatakan program sayangi ODGJ itu disebut dengan SAKEJI.


“Sakeji itu sadar kesehatan jiwa,” kata dr. Hendrik, Senin (3/10/2022).


Dijelaskan kalau SAKEJI atau Sadar Kesehatan Jiwa adalah satu gerakan untuk tidak menjauhi ODGJ dan sayang ODGJ.


Kegiatan dilakukan dengan mensosialisasikan memberikan info kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa, kemudian penyuluhan kepada keluarga dan pendamping tentang PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.


Kemudian Edukasi kepada keluarga atau pendamping untuk memberikan obat secara teratur, serta penjaringan orang terlantar yang diduga ODGJ.


“Sosialisasi memberikan info kita lakukan melalui tenaga kesehatan dan selebaran,” sebut dr. Hendrik.


Sejauh ini katanya SAKEJI masih terus berjalan.


Hingga Oktober 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Sumatera Utara, mendata ada sebanyak 407 Kasus ODGJ dengan keteria seperti Demensia 5 Jiwa, Gangguan Ansietas 21 Jiwa, Gangguan Campuran Ansietas dan depresi  20 Jiwa, Gangguan Depresi 58 Jiwa, Gangguan Penyalahgunaan NAPZA 3 Jiwa, Gangguan Perkembangan pada anak dan remaja 3 Jiwa, Gangguan Psikotik Akut 66 Jiwa, Skizofrenia 210 Jiwa, Insomnia 3 Jiwa, Redartasi mental 15 Jiwa, Gangguan Kepribadian dan Perilaku 3 Jiwa.

 

Data kasus ODGJ


Upaya Menyayangi ODGJ dan Pentingnya Peran Keluarga


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, dr. Hendrik Manik mengatakan ada 4 upaya menyayangi ODGJ.


Pertama Promotif.

Promotif merupakan upaya memberikan informasi bagi masyarakat tentang kesehatan jiwa dan pemahaman yang positif yang tidak mengarah pada stigmatisasi dan diskriminasi terhadap ODGJ


Kedua Preventif.

Preventif merupakan upaya menyayangi ODGJ dengan menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif, memberikan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai pencegahan gangguan jiwa, menyediakan konseling bagi masyarakat yang membutuhkan.


Ketiga Kuratif.

Kuratif merupakan upaya menyayangi ODGJ dengan penyembuhan atau pemulihan, pengurangan penderitaan, pengendalian disabilitas dan pengendalian gejala penyakit.


Keempat Rehabilitatif.

Yaitu upaya menyayangi ODGJ dengan rehabilitasi psikiatri dan atau psikososial dan rehabilitasi Sosial. Upaya Rehabilitasi ini di tanggung jawabi oleh pemerintah.


Kata dr Hendrik ODGJ harus disayangi, karena ODGJ juga manusia yang memiliki hak sebagai warga negara Indonesia, kualitas hidup yang baik, bebas dari ketakutan, dan tekanan.


“Peran keluarga sangat di perlukan,” sebut dr. Hendrik.


Meski demikian katanya tak jarang kita melihat ODGJ ditelantarkan oleh keluarga, tidak diberikan pengobatan atau tak patuh minum obat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang kurang.


Pada umumnya masyarakat menganggap ODGJ adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan.


“Ini menjadi kendala dan masalah yang dihadapi petugas,” sebut dr. Hedrik.

 

Tenaga medis memeriksa kesehatan. (Foto/Istimewa)

Cara Tepat Perlakuan ODGJ


Penyakit mental dan fisik tidaklah sama.


Perlakuan yang salah bisa dikatakan akan membuat kondisi gangguan mental ODGJ lebih parah.


Biasanya, orang yang mengalami gangguan mental akan terlihat baik-baik saja secara fisik, namun tidak secara psikis.


Tidak banyak orang yang mengetahui cara memperlakukan orang dengan gangguan mental dengan benar, karena itu sosialisasi terus di lakukan.


Perlakuan yang salah terhadap ODGJ sering kali membuat penderita semakin terpuruk karena merasa tidak dipahami.


Kata dr Hendrik orang yang memiliki penyakit mental tidak boleh untuk dibiarkan sendiri karena akan semakin membuat mereka menderita.


Sama halnya dengan penyakit fisik, mereka perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang tepat.


Ada sejumlah kisi-kisi memperlakukan orang dengan gangguan mental.


1. Hargai mereka.

Ketika mereka dihargai dan didengar, pikiran dan perasaan mereka akan lebih mudah membaik.


2. Jangan ikuti halusinasinya.

Orang dengan gangguan mental sering kali mengalami halusinasi. Jangan pikir anda ikut serta dalam halusinasi mereka untuk membuat mereka merasa “nyaman”. Padahal, Anda lebih baik tidak ikut dalam halusinasi mereka –jangan sampai Anda berpura-pura bahwa Anda juga mengalami hal yang mereka halusinasikan.


3. Jangan berbohong.

Jangan pernah berbohong kepada mereka, karena hal tersebut justru akan membuat mereka tidak akan percaya Anda.


4. Pahami keadaan mereka.

Pahami keadaan mereka, dan janganlah menjauh dari mereka. Bagaimanapun keadaan mereka, mereka tetap membutuhkan kehadiran Anda.


5. Perhatikan ucapan Anda.

Apapun yang mereka katakan dan lakukan, usahakan untuk Anda tidak diam karena diam bukanlah pilihan terbaik untuk memperlakukan mereka.


Karena itu kasih sayang dan dukungan agar mereka senantiasa merasa aman dan tidak sendirian sangat membantu proses pemulihan ODGJ.


“Berikan mereka kasih sayang, dukungan, tidak diskriminatif,” ujar dr. Hendirk. (Rudi)