SMSI

SMSI
Minggu, 21 Mei 2023, 16:04 WIB
Last Updated 2023-06-02T09:07:14Z
DairiDemem BerdarahPuskesmas

10 Kasus DBD di Dairi, Puskesmas di Himbau Sosialisasi Pencegahaan

Kadis Kesehatan Dairi, dr. Henry Manik. (Foto/Istimewa).

DAIRI, Sidikalang – nduma.id


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi (Dinkes) Kabupaten Dairi, dr. Henry Manik menghimbau Kepala Puskesmas di Kabupaten Dairi sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).


Pasalnya sejak Januari hingga Mei 2023 ditemukan 10 Kasus di Kabupaten Dairi, kasus tertinggi di Kecamatan Sidikalang.


“Untuk mengatasi DBD tersebut kita sudah menghimbau kepada seluruh Kepala Puskesmas untuk melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan penularan penyakit DBD dengan menerapkan 3 M yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang),” ujar dr. Henry Manik, Jumat 19 Mei 2023 di Sidikalang.


Dijelaskan Henry, Pencegahaan DBD dengan menguras merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.


Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.


“Setelah menguras, dilakukan tindakan menutup, yang merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk,” tuturnya.


Selanjutnya dikatakan Henry, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.


“Selain itu, sebagai bentuk upaya pencegahan tambahan pencegahaan DBD ini yaitu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi. Gotong royong membersihkan lingkungan juga perlu dilakukan, periksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras. Kita juga harus memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer dan menanam tanaman pengusir nyamuk,” ucapnya.


Pihaknya menghimbau dengan menerapkan 3M, karena tindakan fogging saja pada DBD bukanlah menjadi solusi.


Namun demikian Dinkes Dairi akan tetap melakukan fogging di wilayah tempat tinggal penderita DBD.


Sebelumnya tahun 2022 ada 73 Kasus DBD di Kabupaten Dairi.


Kasus tertinggi ada di Kecamatan Sidikalang sebanyak 45 Kasus.


Penulis : Raden

Editor : Rudi