Walikota Siantar memukul gong membuka gebyar Hardiknas. (Foto/Istimewa).
Pematang Siantar - nduma.id
Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar berkomitmen meningkatkan nilai toleransi dalam pembelajaran dan pendidikan non formal yang dibingkai dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
Hal ini disampaikan Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani dan Ketua Dekranasda H Kusma Erizal Ginting SH yang juga Pembina Sanggar Anak Balita (SAB) Kota Pematang Siantar, saat menghadiri Gebyar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2023.
Gebyar Hardiknas itu bertempat di Aula SD Swasta Budi Mulia, Jalan Melanthon Siregar, Jumat 12 Mei 2023.
Gebyar Hardiknas dengan tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar" berlangsung selama dua hari.
“Semoga kegiatan selama dua hari ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat kepada anak didik," sebut Susanti.
Gebyar Hardiknas juga dirangkai pemberian makanan tambahan dan vitamin kepada anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Secara persuasif kita mempersiapkan anak-anak didik untuk menyongsong generasi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Kata Susanti Pemko Pematang Siantar berkomitmen total untuk meningkatkan nilai-nilai toleransi dalam pembelajaran dan pendidikan non formal yang dibingkai dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
“Untuk mewujudkan generasi Indonesia yang tangguh, perlu kita memasuki masa transisi PAUD ke jenjang SD harus lebih matang dan dipersiapkan. Kita orang tua, anak-anak, dan lembaga pendidikan, harus mempersiapkan mereka agar siap mengenyam jenjang yang lebih tinggi lagi,” sebutnya.
Pemukulan gong dilakukan oleh dr Susanti sebagai tanda dibukanya Gebyar Hardiknas, serta dilanjutkan pemberian makanan tambahan bersama Ketua TP PKK Kota Pematang Siantar.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemko Pematang Siantar Rudolf Barmen Manurung MPd dalam laporannya mengatakan, Hardiknas tahun 2023 harus menjadi momentum bangkitnya pendidikan.
“Kegiatan telah sesuai dengan program Dinas Pendidikan yang diselenggarakan selama dua hari. Kita juga menggelar lomba musik tradisional tingkat SD dan SMP,” terangnya.
Penulis : Ari
Editor : Rudi
