Iklan Header

Rabu, 30 Agustus 2023, 23:05 WIB
Last Updated 2023-08-30T16:05:29Z
DPRDSampahSiantar

Sampah di Siantar Menggunung, Ketua DPRD : Jadi Catatan Serius Untuk Walikota

Ketua DPRD Siantar, Timbul Marganda Lingga. (Foto/Ari).

SIANTAR - nduma.id


Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Pematang Siantar - Simalungun menyoroti sampah yang menggunung di kawasan pembuangan sampah di Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba kota Pematang Siantar.


Kondisi sampah yang menggunung ini di nilai harus segera di tindak lanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk mewujudkan Siantar sehat.


Ketua DPRD Siantar, Timbul Marganda Lingga di mintai tanggapan terkait ini mengatakan persoalan TPA merupakan persoalan serius.


"Kemarin sudah ditampung dana alokasi yang baru untuk pembelian TPA yang baru dan ini masih proses dari pihak PTP N III," katanya, Rabu (30/8/2023).


Dia juga melihat TPA di Siantar Sudah sangat memprihatinkan karena daya tampungnya sudah tidak bisa lagi.


Ini katanya menjadi catatan serius untuk walikota Siantar.


"Terkhusus lagi kita dapat melihat TPA kita sudah sangat tidak bisa menampung limpahan sampah lagi. Ini catatan serius untuk walikota Siantar sebagaimana Visi misi beliau," ujar politisi PDI Perjuangan itu.


Karena itu Timbul berharap dinas terkait untuk lebih aktif lagi menanggulangi masalah sampah di kota Siantar.


Ketua komisi III DPRD Siantar Denny Torang H Siahaan menyarankan Supaya Pemko Siantar Segera membeli lahan di sekitar TPA.


"Sebaiknya pemko segera beli lahan sekitar TPA karena lahan yang sudah ada saat ini tidak sanggup lagi menampung sampah yang ada dikota ini, jangan ditunda lagi karena ini sudah sangat mendesak, " kata Denny Siahaan.


Lebih lanjut politisi dari PDI Perjuangan (PDI - P) tersebut mengatakan dana pembelian lahan sudah tersedia.


"Usulan pembelian sudah ada sejak tahun lalu dan saat ini dananya pun sudah tersedia, tinggal dieksekusi oleh Pemko Siantar," sambung Denny.


Sementara itu Anggota Komisi III DPRD Siantar, Astronout Nainggolan mengatakan gunungan sampah itu terjadi karena sempitnya lahan tempat mengumpulkan sampah.  


"Gunungan sampah itu terjadi karena sempitnya lahan tempat mengumpulkan sampah. Memang sudah semestinya pemko memiliki lahan sebagai tempat pengolahan sampah sejak beberapa tahun lalu," ujarnya.


Dia menyayangkan Pemko Siantar belum juga mampu membebaskan tanah eks PTPN III hingga kini.


Meskipun anggarannya selalu disiapkan setiap tahun.


"Jika belum ada kepastian lahan untuk pengolahan sampah, dinas lingkungan hidup melakukan collecting sampah secara intensifikasi. Karena terbatasnya lahan, penumpukan sampah diintensifkan dengan menambah alat berat untuk membantu menumpuk sampah sementara," kata Astronout.


Masih Astronout, politisi PDI - P itu menjelaskan penumpukan sampah akan menjadi bom masalah lingkungan di Siantar.


"Tetapi kebutuhan lahan untuk pengolahan sampah sudah sangat-sangat mendesak. Penumpukan sampah itu akan menjadi bom masalah lingkungan bagi masyarakat siantar," Lanjut astronout.


Astronout juga mengatakan pengadaan lahan utk pengolahan sampah menjadi program prioritas bagi walikota.


"Harusnya pengadaan lahan untuk pengolahan sampah menjadi program prioritas bagi walikota. Bahkan lebih prioritas dari pembebasan lahan jalan ringroad," ujar Astronout.


Sementara itu Anggota DPRD Siantar Komisi II Fraksi Gerindra, Netty Sianturi mengatakan penataan sampah di Siantar sudah menjadi pertanyaan masyarakat siantar.


"Itu sedang proses penataan sampah ya dek, ini sudah semua masyarakat kota mempertanyakan ini," ucap Netty.


Penulis : Ari

Editor : Rudi