Iklan Header

Kamis, 16 November 2023, 21:51 WIB
Last Updated 2023-11-17T15:00:20Z
BanjirGerakan Mahasiswa KristenPenghijauanSiantar

GMKI Soroti Andil TPL Dalam Banjir Bandang di Samosir


Ranto Pasaribu. (Foto/Istimewa).

JAKARTA - nduma.id


Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa banjir bandang di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir Sumatera Utara, pada Senin malam 13 November 2023 kemarin.


Satu orang dikabarkan hilang dalam peristiwa itu.


Ranto Pasaribu, Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan Pengurus Pusat GMKI, menjelaskan bahwa banjir bandang di Samosir disebabkan oleh kombinasi faktor alam dan faktor manusia.


Curah hujan yang tinggi berperan dalam memicu banjir, namun ulah manusia juga berkontribusi dalam peristiwa tersebut.


Ranto mengatakan bahwa penggundulan hutan dan pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan menjadi faktor utama dalam terjadinya banjir bandang.


“Faktor alam penyebab banjir bandang adalah curah hujan yang tinggi. Namun, faktor manusia juga berkontribusi terhadap terjadinya banjir bandang, yaitu penggundulan hutan dan pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan," ujar Ranto Pasaribu, kepada awak media Rabu, 15 November 2023.


Menurut Ranto, penebangan hutan oleh TPL menjadi perhatian serius.


TPL diketahui telah melakukan penebangan hutan di sepanjang hutan lindung Tele hingga wilayah Humbang Hasundutan dan menggantinya dengan menanam eukaliptus.


Tindakan ini menyebabkan kerusakan lingkungan dan penurunan daya dukung lahan.


Karena itu GMKI meminta pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah konkret dalam mengatasi permasalahan banjir bandang di Samosir.


Selain memberikan bantuan kepada para korban, pemerintah perlu memulihkan infrastruktur yang rusak serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


Ranto juga menyerukan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan.


"Pemerintah harus segera memberikan bantuan kepada korban banjir bandang. Selain itu, juga harus segera melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak. Pemerintah juga harus segera mengambil langkah-langkah guna mencegah terjadinya banjir bandang di masa depan," kata Ranto.


Ranto mengajak menjaga lingkungan dan mengelola lahan secara berkelanjutan untuk mencegah terjadinya bencana alam di masa depan.


Penulis: Ari

Editor : Rudi