Pjs. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo sirait membuka kegiatan aksi 5 pembinaan pelaku dan pemerintah desa . (Foto/Dok. Kominfo Pakpak Bharat). |
Pematangsiantar - nduma.id
Pjs. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo sirait membuka kegiatan aksi 5 pembinaan pelaku dan pemerintah desa dalam penanganan dan pencegahan Stunting di Aula Bale Sada Arih, Kompleks kantor Bupati Pakpak Bharat. Senin 14 Oktober 2024.
Kegiatan ini dikhususkan bagi para kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia dari seluruh Kabupaten Pakpak Bharat.
Naslindo menjelaskan, salah satu tugas utamanya sebagai Penjabat Bupati adalah untuk membantu mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Pakpak Bharat.
“Jadi nanti kalau tugas saya sebagai Penjabat Bupati selesai namun stunting tidak turun, malah naik atau atau stuck, berarti saya gagal. Jadi saya berharap kita bisa bekerja sama,” ucap Naslindo diawal sambutannya.
Kata Naslindo di 33 Kabupaten dan Kota se Sumatera Utara kita itu ranking 4 tertinggi stunting.
“Ibu-ibu tentunya sudah tahu, di 33 Kabupaten dan Kota se Sumatera Utara kita itu ranking 4 tertinggi stunting, hampir mendekati 30 persen. Kalau dilihat lagi yang berpotensi stunting itu angkanya lebih besar lagi, sekitar 43 persen yang berpotensi stuntin,” tandasnya.
Karena itu Naslindo mengajak semua berfikir cepat bagaimana mengatasi balita yang mengalami stunting yang angkanya mencapai 500.
Secara fundamental dikatakan semua pasti bisa menjaga supaya anak-anak tumbuh dengan baik sehingga terhindar dari resiko stunting.
Naslindo Sirait kemudian menekankan tugas penting kader posyandu, yakni memastikan pengolahan makanan tambahan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada, dan memastikan bisa sampai kepada bayi dengan tepat sasaran.
“Kita memiliki sumber daya yang melimpah, karena kita berada di areal pertanian, jadi banyak sumber yang bisa diolah, Ini yang sangat penting sekali. Saya bersama Kadis Kesehatan dan Kadis PMD, kami sudah merencanakan Gerakan serentak untuk memastikan pemberian makanan tambahan itu sampai di mulut bayi,” ucap Naslindo Sirait.
Naslindo juga menyoroti tentang pola asuh anak yang menurutnya bisa menjadi salah satu penyebab bayi mengalami stunting, tidak hanya soal gizi.
Data yang diterimanya soal stunting, adalah angka kelahiran yang banyak.
Satu sisi kondisi ini bagus untuk perkembangan jumlah penduduk Pakpak Bharat, karena jumlah penduduk di Pakpak Bharat masih relatif kecil dengan luas wilayah yang luar biasa.
“Namun melahirkan dengan usia tua sangat berisiko bagi Kesehatan dan juga bagi perkembangan bayi. Jadi kita dorong supaya supaya masyarakat kita, jangan lagi terlalu tua untuk hamil, atau terlalu banyak anak karena itu berisiko untuk tumbuh kembang secara optimal,” jelas dia lebih jauh.
Naslindo juga masih menyoroti masalah kebersihan, sanitasi dan Kesehatan lingkungan di Kabupaten Pakpak Bharat yang menurutnya masih perlu pembenahan menyeluruh.
Turut hadir dalam acara ini diantaranya Kepala Dinas Kesehatan Pakpak Bharat, dr. Thomas, MM, Kepala Dinas PMD, PPA dan KB Pakpak Bharat, Robincen Habeahan, dan banyak undangan lainnya.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son