![]() |
Ketua DPD REI menandatangani SK Komisariat REI Se-SUMUT, Senin 5 Mei 2025. (Foto/ Ari). |
Pematangsiantar - nduma.id
Suasana Jalan WR Supratman No. 3, Dwikora, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, tampak berbeda pada Senin 5 Mei 2025.
Sejak pagi, kawasan ini dipenuhi para undangan dan tokoh penting dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Mereka hadir untuk menyaksikan momen penting Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Sumatera Utara bersama tujuh komisariat kabupaten/kota.
Acara prestisius ini dijadwalkan berlangsung hingga malam, dipusatkan di sebuah gedung representatif yang menjadi saksi perjalanan baru REI di wilayah Sumut.
Kehadiran para kepala daerah, tokoh properti, serta pelaku usaha real estat menjadikan pelantikan ini bukan sekadar seremoni biasa, melainkan titik tolak konsolidasi organisasi yang akan memegang peran penting dalam pembangunan daerah.
Pantauan dilokasi sejak pagi, panitia pelaksana dari DPD REI Sumut telah bersiap menyambut para undangan yang berdatangan.
Pengurus REI tampak turun langsung dalam penyambutan.
Tampak suasana keakraban terbangun sejak awal, menjadi pengantar yang baik untuk pelantikan yang sarat makna.
Tujuh komisariat baru mengungkapkan siap dukung pembangunan daerah
Pelantikan ini tak hanya menandai pergantian kepemimpinan, tetapi juga perluasan jaringan kerja REI hingga ke berbagai wilayah strategis di Sumatera Utara.
Ketua REI Pematangsiantar, Gabriel K. Pandiangan menyampaikan pelantikan melibatkan 7 komisariat dari berbagai daerah, yakni Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu Induk, Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel), dan Kabupaten Tapanuli Tengah
Mereka semua, kata Gabriel, resmi dilantik oleh Ketua DPD REI Sumatera Utara yang datang langsung ke lokasi.
“Ini momentum penting untuk memperkuat peran REI dalam mendorong pembangunan properti dan perumahan yang berkelanjutan di seluruh Sumatera Utara,” kata Gabriel di sela acara.
Gabriel juga menyampaikan harapannya agar kepengurusan yang baru saja dilantik dapat segera bekerja secara efektif dan menjalin sinergi dengan pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar terkait perumahan rakyat dan tata ruang.
Ia juga mengatakan kehadiran sejumlah kepala daerah dalam pelantikan ini memberi warna tersendiri.
Beberapa bupati dan wali kota, termasuk jajaran pejabat dari Dinas Perumahan dan Permukiman serta Bappeda, turut hadir dan memberikan dukungan moral kepada para pengurus yang dilantik.
“Dukungan dari unsur pemerintahan ini menjadi penting, mengingat REI tidak bisa bekerja sendiri dalam mendorong pertumbuhan sektor properti. Kerja sama lintas sektor menjadi kunci sukses, terlebih di tengah tantangan pembangunan yang semakin kompleks,” terang Gabriel.
Menuju Realisasi Hunian Layak dan Terjangkau
REI sebagai organisasi pengembang properti katanya telah lama menjadi mitra pemerintah dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat.
Dengan pelantikan 7 komisariat baru, REI Sumut semakin siap untuk mendekatkan program-programnya ke masyarakat di tingkat lokal.
“Tantangan seperti backlog perumahan, tata ruang yang belum optimal, hingga persoalan legalitas tanah, menjadi fokus yang harus segera ditangani. Oleh karena itu, kehadiran REI di daerah-daerah strategis diharapkan bisa mempercepat solusi dari persoalan-persoalan tersebut,” ungkap Gabriel.
Rangkaian acara pelantikan ini dijadwalkan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB.
Selain seremoni pelantikan, kegiatan juga diisi dengan diskusi dan ramah tamah antara pengurus, tokoh daerah, dan para pelaku usaha.
Diskusi informal yang terjadi di sela-sela acara menunjukkan adanya semangat kolaboratif antara pengurus REI dan para pemangku kepentingan.
Mereka menyampaikan gagasan, peluang kerja sama, serta tantangan yang harus diatasi bersama.
Pelantikan ini juga di nilai bukanlah akhir, melainkan awal dari gerak baru REI Sumatera Utara.
Dengan kepengurusan yang lebih solid dan cakupan wilayah yang lebih luas, REI diharapkan mampu menjadi ujung tombak pembangunan properti yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Sebagai penutup, Gabriel menegaskan REI siap menjadi jembatan antara pengembang, masyarakat, dan pemerintah dalam mewujudkan kota-kota yang lebih layak huni di Sumatera Utara.
“Kami percaya, sinergi adalah kunci. Dan hari ini, kita sudah memulainya bersama,” tukas Gabriel.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi