Pasaribu

Pasaribu
Senin, 09 Juni 2025, 20:12 WIB
Last Updated 2025-06-09T13:12:20Z
JambretPolisiSianțar

Jambret Merenggut Nyawa, Ketua PIKI Soroti Kinerja Polres Pematangsiantar

Basrin A. Nababan, ketua DPC PIKI Pematangsiantar (Foto/Istimewa).

Pematangsiantar - nduma.id


Kota Pematangsiantar disebut semakin tidak nyaman. 


Hal ini ditandai dengan maraknya kasus penjambretan bahkan telah menelan korban jiwa. Senin 9 Juni 2025.


Ketua persatuan intelegensi kristen Indonesia (PIKI) DPC Pematangsiantar, Basrin A. Nababan, SE menilai bahwa kasus seperti Ini adalah indikator kuat bahwa kota Pematangsianțar bukan lagi tempat yang aman bagi warganya. 


"Kota Pematangsiantar dikenal sebagai kota yang tenang dan damai, kini hampir setiap hari diselimuti kekhawatiran akan aksi kejahatan yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja," kata Basrin Nababan.


Situasi ini, menurut Basrin Nababan, menuntut perhatian serius dan tindakan konkret dari pihak kepolisian.


"Fungsi utama kepolisian adalah mengayomi masyarakat dan menjaga keamanan serta ketertiban. Namun, jika kasus penjambretan terus meningkat dan bahkan menyebabkan kematian, maka masyarakat patut mempertanyakan sejauh mana fungsi tersebut telah dijalankan secara optimal," sebut Basrin Nababan.


Masyarakat Pematangsiantar, kata Basrin Nababan berhak merasa aman saat beraktivitas. 


Sudah saatnya kepolisian dalam hal ini Kapolres Pematangsiantar beserta jajarannya meningkatkan patroli, melakukan penindakan tegas terhadap para pelaku, dan mengusut tuntas setiap kasus. 


"Jangan biarkan Pematangsiantar terus dirundung rasa takut dan kehilangan. Mendukung kepolisian untuk melaksanakan tupoksinya dengan penuh integritas agar warga kota ini dapat beraktivitas dalamnrasa aman dan nyaman," pungkas Basrin Nababan.


Sebelumnya diberitakan aksi kriminalitas di Pematangsiantar viral di media sosial.


Seorang pengendara sepeda motor Honda Vario bernomor polisi BK 2106 TBK di kabarkan tewas setelah di jambret. Senin 9 Juni 2025.


Informasi dihimpun, 2 orang wanita pengendara sepeda motor tersebut di Jambret saat berada di Jalan Sisingamangaraja dekat SMPN 7, Kecamatan Siantar Utara, menuju arah Simpang Dua.


Mereka dijambret pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Beat tanpa pelat.


Pelakunya berjumlah 2 orang.


Aksi tarik-menarik tas sempat terjadi hingga korban menabrak pohon dan jatuh.


Satu diantaranya meninggal dunia akibat peristiwa itu.


Kepada nduma.id Kanit Jatanras IPDA Ricardo Rajagukguk S.Sos saat dikonfirmasi mengatakan, pelaku penjambretan sudah diamankan.


"Pelaku sudah diamankan lae," kata IPDA Ricardo Rajagukguk melalui WhatsApp.


Lebih lanjut, IPDA Ricardo Rajagukguk  menyebutkan pelaku penjambretan sedang dirawat di RS.


"Sekarang lagi dirawat, Sempat dimassakan tadi," jelas IPDA Ricardo.


Penulis : Ari

Redaktur : Rudi