![]() |
Kepala LPKA, Ismet Sitorus. (Foto/Istimewa). |
Pangkalpinang - nduma.id
Seminar yang digelar oleh ibu-ibu Dharma Wanita (DW) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Pangkalpinang pada 14 Juni 2025 menjadi pengingat pentingnya komunikasi dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.
Acara menghadirkan narasumber ahli serta dukungan penuh dari Kepala LPKA, Ismet Sitorus.
Acara menekankan empati, saling pengertian, dan strategi komunikasi efektif sebagai pondasi kuat bagi keluarga yang bahagia dan harmonis.
"Rumah tangga merupakan sebuah jalinan kehidupan secara bersama yang dilakukan oleh seorang suami dan istri. Keberhasilan suami istri mengarungi bahtera rumah tangga sangat ditentukan oleh keharmonisan dalam berkomunikasi," pungkas Ismet Sitorus
Acara diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antar keluarga pegawai, ibu-ibu DW LPKA Kelas II Pangkalpinang pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kepulauan Babel.
Kegiatan seminar ini digelar diruang rapat LPKA Pangkalpinang.
Dikatakan Ismet, sebagai keluarga tentu saja suami dan istri harus menjalin komunikasi yang baik dalam rumah tangga.
Menurutnya perbedaan pandangan atau perselisihan adalah hal yang lumrah dalam rumah tangga, namun disebut Ismet jangan jadikan perbedaan pandangan tersebut sebagai sumber perpecahan.
"Seorang suami harus mengajak istrinya berkomunikasi dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dalam rumah tangga. Seorang istri harus menjadi pendengar yang baik dan bersama suami harus saling menyayangi", pungkas Ismet Sitorus
Keharmonisan keluarga dijelaskan ada di tangan kita semua.
Ia mengajak untuk menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga.
"Kecilkan suatu permasalahan yang besar dan hilangkan permasalahan yang kecil," imbuhnya.
Sementara itu, Desta Israwanda yang merupakan narasumber dalam seminar ini mengungkap bahwa keharmonisan keluarga dapat terwujud melalui jalinan komunikasi yang empati.
"Sebagai seorang individu baik suami maupun istri, kita adalah komunikator sekaligus komunikan. Oleh karena itu kita harus memahami bagaimana konsep komunikasi sehat, memahami apa saja yang dapat menjadi hambatan dalam berkomunikasi," jelas Desta Israwanda
Agar komunikasi antar suami istri searah dan seirama tentunya kedua belah pihak harus memiliki strategi komunikasi yang efektif dan mudah dipahami.
Kemudian harus dapat membangun hubungan yang saling mendukung dan sehat didalam berkomunikasi.
"Seorang suami dan istri dalam berkomunikasi harus saling memahami satu sama lain, harus saling peka dan merasakan apa yang menjadi kebutuhan pasangan masing-masing", pungkasnya.
Ia berharap setelah mengikuti kegiatan seminar ini, komunikasi antar keluarga LPKA Pangkalpinang semakin baik dan terjalin komunikasi yang empati dan saling mengerti.
Penulis : Jul
Redaktur : Rudi