Tirta Nciho

Tirta Nciho

Pemko Siantar

Selasa, 26 Agustus 2025, 19:21 WIB
Last Updated 2025-08-26T12:40:35Z
AgronomiAgrowisataDairiGrutiKopiPertanian

PT GRUTI, Investasi Masa Depan Agronomi dan Agrowisata Potensial Kembangkan Kejayaan Kopi Dairi

Petani bermarga Siregar sedang merawat tanaman kopi di Lahan PT. Gruti. (Foto/Rudi).

Dairi - nduma.id


PT Gunung Raya Utama Timber Industries (GRUTI) memiliki target besar untuk mengembangkan dan menjadi masa depan multi usaha agronomi dan agrowisata di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. 


Manager Operational Gruti, Kery Sinaga, mengatakan perusahaan ini berpotensi mengangkat dan mengembangkan kembali kejayaan Kopi Sidikalang.


Lahan luas hijau, beraroma kopi Arabika spesial, dengan rimbunan pohon pelindung yang teduh dan udara pegunungan segar akan menjadi gambaran masa depan pertanian di Kabupaten Dairi yang sedang dirancang perusahaannya. 


Saat ini kata Kery, GRUTI sudah memiliki 80 hektar lahan yang telah ditanami kopi, dan lebih dari 100 hektar lahan yang sudah dibersihkan siap ditanami. 


Perusahaan ini juga sudah menyiapkan 350 ribu bibit kopi untuk penanaman. 


Targetnya di tahun 2025 menanam kopi di lahan seluas 480 hektar, dengan pohon pelindung seperti lamtoro dan alpukat.


"Ada 350 Ribu bibit sudah siap untuk penanaman, dan akan terus kita bibit kan target 480 hektar sampai tahun depan," kata Kery, Selasa (26/8/2025).


Menurut Kery, pemerintah sangat atensi dengan investasi GRUTI di Kabupaten Dairi. 


Pemerintah Kabupaten Dairi dirasa sangat antusias memberikan bantuan dan dukungan pengembangan usaha GRUTI. 


"Pemerintah Kabupaten Dairi sangat antusias membantu supaya investor berkembang," tandas Kery.


Penangkaran bibit Kopi PT. Gruti di Desa Parbuluan VI Parbuluan. (Foto/Rudi).

Di lahan 480 hektar nantinya, GRUTI akan menanam kopi Arabika jenis Ateng super dan Sigarar Utang. 


"Karena lahan ini rata-rata di ketinggian 1600, jadi kita tanam jenis kopi Arabika, Sigarar Utang, Ateng Super," ujarnya.


Saat ini lapangan kerja sudah terbuka.


Lebih dari 56 orang yang merupakan warga sekitar bekerja di lahan pertanian kopi PT. GRUTI.


Sebagian dari mereka sudah memiliki BPJS. 


Menurut Kery, perusahaan ini akan membuka lapangan kerja lebih banyak lagi di masa depan karena semakin banyak bidang dan keahlian yang dibutuhkan.


"Sudah 4 bulan kerja di sini, kami rata-rata orang kampung sini," ujar pekerja marga Siregar.


Fandroi Silalahi (32) warga desa Parbuluan VI mengaku sudah bekerja di lokasi sejak 4 tahun silam. 


"Kerja di Gruti sejak tahun 2021," sebutnya.


Menurutnya perusahaan sudah berdampak kepada warga sekitar khususnya membuka akses jalan lahan-lahan pertanian warga.


Di dicontohkannya dari Dusun Huta Tele, Jalan Truc, Sibira, Simarsoit, Laembara. 


Ia menilai investasi perusahaan di daerahnya untuk kemajuan desa.


"Kalau dampak sama masyarakat akses jalan paling utama, sudah di nikmati masyarakat. Dulu dari Lumban Siboro ke Huta Tele sekarang sudah tembus," ujarnya.


Menurut Kery, Kopi hasil pertanian GRUTI akan langsung diolah di lokasi kemudian diekspor. 


"Kita akan mengolah kopi dan akan membangun pabrik. Bisa dibilang pabrik ini terbesar di dunia. Di Brazil itu pabrik dengan lahan 500 hektar. Kalau kita target 1000 hektar kopi," ujar Kery.


Pembangunan pabrik direncanakan akan dimulai pada September 2025 mendatang dengan peletakan batu pertama. 


Ia menjelaskan, GRUTI memiliki lahan konsesi kisaran 8000 Hektar. 


Saat ini Gruti juga menjalin kemitraan dengan petani lokal.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son