![]() |
| Bupati Dairi, Vickner Sinaga saat menunjukkan tuntutan aksi yang telah ditandatangani. (Foto/Dody). |
Dairi - nduma.id
Dari Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dairi, masa aksi bergerak ke Gedung Kantor Bupati Dairi. Selasa 2 September 2025.
Di Kantor Bupati Dairi, mahasiswa dan pemuda menuntut agar mereka ditemui oleh Bupati Dairi, Vickner Sinaga.
Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi yang keluar menemui massa tidak digubris oleh peserta aksi.
Akhirnya mahasiswa memaksa untuk masuk ke halaman Kantor Bupati.
Massa yang masuk ke halaman Kantor Bupati akhirnya ditemui oleh Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala.
Namun massa tetap tidak mengindahkan kehadiran Wakil Bupati Dairi, dan menunggu kehadiran Bupati.
Ketua GMNI Dairi, Andi Silalahi, dalam orasinya menyerukan akan masuk ke dalam gedung kantor Bupati Dairi jika Bupati tidak juga hadir.
"Kalau Bapak Bupati Dairi tidak hadir menemui kami, maka kami akan masuk ke dalam. Setuju kawan-kawan?" seru Andi.
Satu jam kemudian, Bupati Dairi Vickner Sinaga akhirnya menemui masa.
Ia mengaku baru pulang dari kunjungan lapangan langsung menemui peserta aksi.
Dike Simbolon, perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membacakan tuntutan aksi untuk selanjutnya ditandatangani oleh Bupati Dairi.
"Pemerintah Kabupaten Dairi bersama Polres harus menutup tempat hiburan malam yang beroperasi tanpa izin," ucap Dike.
Mereka juga menuntut Polres Dairi untuk serius memberantas Narkoba di Kabupaten Dairi.
Serta komitmen bersama untuk perubahan.
Pemerintah, DPR, aparat, mahasiswa, masyarakat untuk memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan pembangunan yang merata.
Selanjutnya Bupati pun menerima tuntutan aksi itu dan menandatanganinya.
Penulis : Dody
Redaktur : Rudi
