![]() |
| Kantor pusat Perumda Tirta Uli yang beralamat di Jalan Porsea No. 2, Pematangsiantar. (Foto/ Istimewa) |
Pematangsiantar - nduma.id
Proses seleksi calon Direktur Umum (Dirum) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Uli periode 2025-2030 menuai sorotan tajam.
Panitia Seleksi (Pansel) dituding tidak transparansi karena tidak mengumumkan nilai hasil wawancara akhir kepada masing-masing peserta.
Padahal, wawancara tersebut merupakan tahapan penting setelah Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) yang digelar di Universitas Sumatera Utara (USU) pada 8 September 2025 sampai 10 September 2025 lalu.
Lima nama yang lolos UKK dan mengikuti wawancara adalah Budiman R.S.Tanjung, S.E.,M.Si, Muliadi, S.E.,M.M., Saur Tua Sihaloho, S.Sos.,S.H.,M.H., Sugiyanto,S.M., dan Dr. Toga Sehat Sihite, M.M.
Kejanggalan ini memicu perbandingan dengan tahun sebelumnya, di mana nilai peserta diumumkan secara terbuka.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mempertanyakan perbedaan kebijakan ini.
"Tahun lalu diumumkan nilainya, tapi kenapa tahun ini tidak? Pansel tidak transparan, wajar jika kami curiga ada kecurangan," ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Ia menilai proses seleksi seperti itu renta kecurangan karena tidak transparan.
"Panselnya gak transparan maka wajar dong saya selaku masyarakat menganggap itu sebagai Kecurangan," ucap pemuda berkacamata itu.
Ketua Pansel, Junaedi Sitanggang, menepis tudingan tidak transparansi itu.
Saat dikonformasi nduma.id, Ia menyatakan bahwa pengumuman nilai peserta merupakan kewenangan Pansel.
"Tidak mengumumkan nilai peserta karena itu kewenangan kami sebagai pansel," kata Junaedi.
Saat ditanya mengapa tahun ini nilai peserta tidak diumumkan padahal Pansel tahun 2024 lalu diumumkan.
"Nah itu tadi karena wewenang Pansel. Artinya Bisa diumumkan bisa tidak," sebut Junaedi Sitanggang.
Junaedi menambahkan bahwa berkas peserta telah dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendapatkan pertimbangan.
"Kami sudah kirim ke Mendagri melalui bagian perekonomian Pemko Pematangsiantar pada Selasa, 23 September 2025. Hasilnya mungkin keluar minggu depan," ungkapnya.
Namun, Junaedi belum dapat memastikan kapan pelantikan Dirum akan dilaksanakan.
"Untuk pelantikan belum dijadwalkan," pungkasnya.
Polemik ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi pejabat publik.
Masyarakat berharap agar Kemendagri dapat memberikan pertimbangan yang objektif dan memastikan terpilihnya Dirum yang kompeten dan berintegritas.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi
