![]() |
Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan saat berdialog dengan massa yang menggelar aksi. (Foto/Istimewa). |
Dairi - nduma.id
Aksi unjuk rasa yang digelar oleh masyarakat Desa Parbuluan VI dan Aliansi Petani untuk Keadilan (Apuk) di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Bupati Dairi, berlangsung tertib. Kamis 18 September 2025.
Hal ini tak lepas dari pendekatan humanis, dialog dan persahabatan oleh Polres Dairi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tim gabungan dari Polres Tanah Karo, Polres Dairi, dan Polres Pakpak Bharat diterjunkan untuk mengawal aksi.
Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan, secara tegas menginstruksikan seluruh personel untuk mengedepankan sikap humanis dan menghindari segala bentuk kekerasan.
"Saya meminta kepada seluruh personil agar melakukan pengamanan dengan sikap humanis, tanpa ada kekerasan sedikitpun kepada massa aksi, " ujarnya.
Pengamanan tidak hanya dilakukan dengan mengatur lalu lintas dan menjaga lokasi unjuk rasa, tetapi juga dengan membangun dialog dan mendekatkan diri kepada massa aksi.
Personel Polres Dairi terlihat aktif berinteraksi, mendengarkan orasi, dan menampung keluhan para petani.
"Saya mengapresiasi pendekatan yang dilakukan oleh Bapak Polisi," kata seorang perwakilan massa aksi.
Setelah menyampaikan aspirasi di DPRD dan bertemu dengan Bupati Dairi, massa aksi mendatangi Mapolres Dairi untuk membuat laporan.
Sentuhan humanis Polres Dairi semakin terasa.
Petugas dengan sigap menyambut para petani, menyediakan minuman, dan memberikan pelayanan yang ramah.
Aksi unjuk rasa berakhir dengan damai dan tertib.
Massa aksi membubarkan diri dengan pengawalan dari Sat Lantas Polres Dairi.
Dalam tuntutannya, massa aksi meminta agar aktivitas PT Gruti di Desa Parbuluan VI segera dihentikan
Penulis : Rudi
Redaktur : Son